Selasa, 31 Desember 2013

Istilah Ekonomi



1.      Alokasi sumber daya : pendistribusian faktor-faktor produksi yang tersedia untuk berbagai jenis pengunaan yang mungkin.
2.      Anggaran berimbang : situasi yang terjadi apablia pendapatan yang sekarang persis sama dengan pengeluaran yang sekarang
3.      Pengganda anggaran berimbang : perubahan pendapatan dibagi dengan perubahan pembiayaan pengeluaran pemerintah yang dibiayai pajak.
4.      Kebijakn pertumbuhan berimbang : kebijakan yang dirangsang untuk menghasilkan pertumbuhan yang simultan di semua sektor ekonomi.
5.      Perkiraan neraca pembayaran : ringkasan catatan transaksi suatu Negara yang menyangkut pembayaran, atau penerimaan dengan valuta asing.
6.      Defisit neraca pembayaran : situasi dimana penerimaan pada transaksi berjalan dan neraca modal lebih kecil daripada pembayaran
7.      Surplus neraca pembayaran : situasi dimana penerimaan pada transaksi berjalan dan neraca modal melebihi pembayaran
8.      Neraca perdagangan : selisih antara nilai eksport dengan nilai impor barang-barang
9.      Neraca : laporan keuangan yang menunjukan kekayaan perusahaan dan kewajiban terhadap kekayaan itu pada saat tertentu
10.  Surat utang bank : kertas berharga yang diterbitkan bank-bank komersial
11.  Barter : system dimana barang dan jasa diperjualbelikan langsung dengan barang dan jasa lainnya
12.  Black market : situasi yang terjadi bila barang dijual secara tidak resmi
13.  Obligasi : bukti utang dalam jumlah dan jadwal pembayaran bunga tertentu
14.  Boikot : penolakan secara bersama-sama untuk membeli dan menjual suatu komoditi tertentu
15.  Harga impas : harga dimana perusahaan benar-benar mampu menutup semua biayanya
Tingkat impas pendapatan : situasi ketika total pengeluaran konsumsi sama denga total pendapatan disposebel
16.  Sisa anggaran : silisih antara total pendapatan dengan total pengeluaran pemerintah
17.  Defisit anggaran : pendapat berada di bawah pengeluaran
18.  Surplus anggaran : pendapatan berada di atas pengeluaran
19.  Siklus ekonomi : pola jangka panjang fluktuasi tingkat kegiatan ekonomi yang teratur
20.  Kapasitas : tingkat output yang berkaitan dengan total biaya rata-rata jangka pendek yang minimum
21.  Modal : factor produksi yang terdiri dari semua perlengkapan pabrik untuk proses produksi selanjutnya
22.  Neraca modal : bagian dari perkiraan neraca pembayaran yang mencatat pembayaran / penerimaan yang timbul dari impor dan ekspor modal keuangan jangka panjang dan jangka pendek
23.  Peningkatan modal : penambahan modal pada proses produksi sehingga meningkatkan ratio modal terhadap tenga kerja
24.  Kapitalis : seseorang yang memiliki barang-barang modal
25.  Sistem ekonomi kapitalis : system ekonomi dimana kepemilikan modal terutama dikuasai oleh swasta dan bukan oleh pemerintah
26.  Nilai kapitalisasi : nilai harta yang diukur berdasarkan nilai sekarang atas arus pendapatan yang diharapkan akan diperoleh
27.  Rasio modal tenga kerja : suatu ukuran besarnya modal per-pekerja dalam suatu perekonomian
28.  Rasio modal output : rasio antara modal terhadap nilai output tahunan yang diproduksi oleh modal itu
29.  Persediaan modal : kuantitas agregat dari barang modal suatu Negara
30.  Perluasan modal : penambahan modal pada proses produksi supaya proporsi faktor-faktor produksinya tidak berubah
31.  Kartel : organisasi para produsen yang sepakat untuk menjadi satu penjual tunggal
Bank sentral : bank yang bertindak sebagai banker bagi system perbankan komersial dan seringkali juga bagi pemerintah
32.  Sertifikat deposito : deposito berjangka yang dapat di negosiasikan dan mempunyai suku bunga yang lebih tinggi dari pada deposito berjangka biasa
33.  Ceteris paribus : biasanya digunakan dalam dunia ekonomi untuk menunjukan bahwa semua variable kecuali satu variable yang disebutkan, diasumsikan tidak berubah
34.  Perubahan permintaan : kenaikan atau penurunan kualitas yang diminta pada tiap harga yang mungkin dari suatu komoditi
35.  Perubahan dalam jumlah yang diminta : kenaikan atau penurunan dalam jumlah tertentu yang dibeli pada harga tertentu
36.  Perubahan dalam jumlah yang ditawarkan : kenaikan atau penurunan barang dalam jumlah tertentu yang ditawarkan pada harga tertentu
37.  Perubahan dalam penawaran : keniakan atau penurunan kuantitas yang ditawarkan pada tiap harga yang mungkin dari suatu komoditi
38.  Angkatan kerja sipil : jumlah total orang yang bekerja, termaksud mereka yang bekerja sebagai militer, ditambah dengan jumlah yang menganggur
39.  Pasar imbang : situasi pasar dimana para pembeli mampu membeli semua yang mereka inginkan dan penjual telah mampu menjual semua yang mereka inginkan pada harga yang berlaku
40.  Rumah kliring : lembaga dimana utang-utang antar bank yang timbul dari transfer cek-cek antara bank-bank dihitung
41.  Ekonomi tertutup : ekonomi yang tidak memiliki perdagangan luar negri
42.  Perkumpulan tertutup : serikat pekerja yang memiliki hak tawar menawar secara ekslusif bagi semua anggotanya, dan hanya anggota serikat kerja saja yang dapat dipekerjakan
43.  Tawar-menawar kolektif : proses yang terjadi antara serikat pekerja dan pengusaha sampai pada suatu persetujuan dan melaksanakan persetujuan itu
44.  Kolusi : suatu kesapakatan antara para penjual untuk bertindak seperti penjual tunggal
45.  Ekonomi komando : system ekonomi dimana putusan pemerintah mempunyai pengaruh kuat terhadap alokasi sumber daya
46.  Bank komersial : lembaga yang dimiliki swasta, berorientasi mencari laba, melakukan pemindahan dana jika di instruksikan dengan cek memberikan pinjaman dan melakukan investasi lainnya
47.  Kebijakn perdagangan : berbagai pembatasan atas arus bebas barang dan jasa antar Negara
48.  Komoditi : sesuatu yang dapat dipasarkan yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan
49.  Pasar bersama : serikat pabean dengan ketetapan tambahan bahwa factor produksi dapat bergerak bebas diantara para anggota
Sumber kekayaan bersama : sumber daya alam yang tidak dimiliki oleh siapa pun dan dapat digunakan oleh siapa saja
Saham biasa : bentuk penyertaan modal yang mengandung hak suara, kekayaan bersih dan laba perusahaan
Keunggulan komparatif : kemampuan suatu negara untuk memproduksi komoditi tertentu dengan biaya oportunitas produk-produk lain yang lebih rendah dari pada Negara lain
Statistika komparatif : turunan dari prediksi dengan menganalisis pengaruh suatu perubahan pada beberapa varaiabel eksogen terhadap posisi keseimbangannya
Devaluasi Bersaing : serangkaian evaluasi terhadap nilai tukar oleh sejumlah Negara
Komplemen : dua komoditi yang digunakan secara bersama sama satu sama lain
Rasio konsentrasi : sebagian dari total penjualan pasar yang dikendalikan oleh sebagian perusahaan industri besar
Industri biaya konstan : suatu industry dimana biaya-biaya dari perusahaan yang paling efisien akan tetap konstan meski sedang mengalami kontraksi dalam jangka panjang
Konsumerisme : suatu gerakan yang menonjolkan konflik antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan umum
Indeks harga konsumen (IHK) : suatu ukuran harga rat-rata berbagai komoditi yang biasanya dibeli rumah tangga
Surplus konsumsi : selisih antara nilai total yang ditempatkan konsumen pada semua unit komoditi tertentu yang dikonsumsi
Konsumsi : tindakan menggunakan komoditi baik barang maupun jasa
Fungsi konsumsi : hubungan antara jumlah pengeluaran konsumsi yang diinginkan dengan semua faktor yang menentukannya
Pasar yang mampu bersaing : pasar mampu bersaing sepenuhnya jika tidak ada biaya tertanam untuk masuk atau keluar
Perseroan terbatas : bentuk organisasi bisnis dimana perusahaan merupakan badan hukum tersendiri yang terpisah dari para pemilik dan kepemilikannya
Biaya : bagi perusahaan yang memproduksi, nilai input yang digunakn untuk menghasilkan output
Analisis keefektifan biaya : analisis biaya program dengan tujuan menemukan cara berbiaya termurah untuk mencapai hasil tertentu
Minimasi biaya : implikasi dari maksimasi laba bahwa perusahaan akan memilih metode untuk menghasilkan output tertentu dengan biaya terendah
Serikat ahli : serikat yang diorganisasikan untuk mengabungkan para pekerja yang punya keterampilan dan pekerjaan tertentu
Penjahatan kredit : penjahatan dana yang tersedian diantara para peminjam dalam situasi kelebihan permintaan pinjaman pada suku bunga yang berlaku
Data antar bagian : beberapa pengukuran dan pengamatan yang berbeda, yang dibuat pada waktu yang bersamaan
Pengaruh pendesakan : penurunan pengeluaran perorangan yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga yang mengikuti kebijakan fiscal
Transaksi berjalan : bagian dari perkiraan neraca pembayaran yang mencatat pembayaran dan penerimaan yang ditimbulkan dari perdagangan barang dan jasa
GDP nilai sekarang : yang dinilai berdasrkan harga-harga yang berlaku pada saat pengukuran
Serikat pabean : sekelompok Negara yang bersepakat untuk mengadakan perdagangan bebas di antara mereka sendiri
Pengangguran bersifat siklus : karena kelebihan pengangguran friksional dan struktural
Hutang : jumlah yang dipinjam oleh seorang kreditor , termaksud bank dan lembaga keuangan lainnya
Tenggang keputusan : periode waktu antara timbulnya masalah dengan tercapainya keputusan mengenai apa yang harus dilakukan
Deflasi : pengurangan tingkat harga umum
Permintaan : hubungan menyeluruh antara kuantitas komoditi tertentu yang akan dibeli konsumen selama periode waktu tertentu
Kurva permintaan : grafik yang menggambarkan hubungan antara kuantitas komoditi tertentu yang akan dibeli selama periode waktu tertentu dengan harga komoditi tersebut
Rekening giro : simpanan dibank yang dapat ditarik sesuai permintaan dan dapat dipindah bukukan denga cek
Permintaan terhadap uang : jumlah total uang beredar yang ingin dipegang masyarakat untuk berbagai keperluan
Inflasi permintaan : kenaikan inflasi yang disebabkan karena adanya kelebihan permintaan agregat
Schedule permintaan : table yang menunjukan hubungan antara kuantitas komoditi yang akan dibeli konsumen selama periode tertentu
Uang giral : uang milik masyarakat yang disimpan dalam bentuk giro pada bank-bank komersial
155 Depresiasi : turunnya nilai mata uang domestic di pasar bebas, terhadap nilai mata uang asing
Depresi : periode dimana kegiatan ekonomi sangat rendah dengan tingkat pengangguran tinggi
Permintaan turunan : permintaan terhadap factor produksi tertentu
Negara maju : Negara-negara berpendapatan tinggi didunia
Negara berkembang : Negara-negara yang berpendapatan rendah dibawah Negara maju
Produk unik : produk yang cukup berbeda terhadap yang lainnya dalam satu industry
Beban langsung : jumlah uang untuk pajak yang dikumpulkan dari para pembayar pajak
Investasi langsung : dimana penanam modalnya memiliki control langsung melalui hak suaranya
Tingkat diskonto : tingkat bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus pembayaran di masa yang akan datang untuk memperoleh nilai sekarang
Tenaga kerja pesimis : orang yang ingin bekerja, tetapi berhenti mencari pekerjaan karena tidak ada lowongan pekerjaan
Kebijakan fiscal bebas : kebijakan yang dikeluarkan untuk mengatasi setiap keadaan ekonomi yang khusus apabila terjadi
Disekuilibrium : apabila terdapat kelebihan permintaan ataupun kelebihan penawaran
Laba yang dibagikan : laba yang dibayarkan pada pemilik perusahaan
Dividen : bagian dari laba yang dibayarkan kepada para pemegang saham perusahaan
Duopoli : industry yang terdiri dari 2 perusahaan
Efisiensi ekonomis : metode memproduksi setiap output dengan biaya paling murah
Pertumbuhan ekonomi : kenaikan riel, atau harga kkonstan, GNP potensial
Skala ekonomis : penurunan biaya per unit output yang dihasilkan dari ekspansi output
Ekonomi : serangkaian kegian produksi dan konsumsi yang saling berkaiatan
Permintaan elastis : situasi dimana presentase perubahan harga tertentu mengakibatkan presentase perubahan yang lebih besar dalam kuantitas yang sama
Elastisitas permintaan : ukuran besarnya respon dari kuantitas komoditi yang diminta terhadap perubahan harga pasar
Elastisitas penawaran : ukuran besarnya respon dari kuantitas komoditi yang ditawarkan terhadap perubahan harga pasar
Kondisi ekuilibrium : kondisi yang harus dipenuhi jika pasar atau sector ekonomi berada pada keadaan ekuilibrium
Modal ekuitas : dana yang disediakan oleh para pemilik perusahaan yang pengembaliannya pada laba perusahaan
Nilai tukar : harga mata uang suatu Negara yang dinyatakan dalam mata uang lain dapat dibeli atau dijual
Pajak cukai : pajak atas penjualan komoditi tertentu
Eksternalitas : berbagai pengaruh baik atau buruk, terhadap pihak-pihak yang tidak secara langsung terlibat dalam proses produksi
Pasar faktor produksi : pasar tempat penjualan jasa berbagai factor produksi
Mobilitas faktor produksi : suatu keadaan apabila factor-faktor produksi dapat dipertukarkan penggunaannya
Jasa factor produksi : digunakan untuk menghasilkan output
Factor-faktor produksi : sumber daya yang digunakan dalam memproduksi barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan
Uang fiat : uang kertas atau pun uang logam yang tidak didukung dan tidak dapat dipertukarkan menjadi yang lainnya, tetapi masih sebagai mata uang yang sah
Barang jadi : barang-barang yang tidak digunakan sebagai input oleh perusahaan lain, tetapi di produksi untuk di konsumsi
Perusahaan : suatu unit yang menggunakan factor-faktor produksi dan menghasilkan barang dan jasa untuk dijual kepada yang lain
Kebijakan fiscal : penggunaan kegiatan menaikan pendapatan dan kegiatan pengeluaran yang dilakukan pemerintah dalam usahanya mempengaruhi variable makro seperti GNP dan lapangan kerja
Biaya tetap : biaya yang tidak berubah mengikuti biaya output
Investasi tetap : investasi dalam bentuk pabrik dan peralatannya
Valuta asing : mata uang atau berbagai klaim terhadapnya
Barang bebas : komoditi dengan kualitas yang ditawarkan melampaui kuantitas yang diminta pada harga nol (0)
Pengangguran friksional : disebabkan bahwa kenyataan untuk berpindah dari pekerjaan satu ke pekerjaan lainnya memerlukan waktu
Pasar barang : pasar dimana output barang dan jasa dijual
Pembelian pemerintah : termaksud semua pengeluaran pemerintah dalam membeli barang dan jasa yang sedang diproduksi
Produk homogen : setiap unit produk yang tampak serupa dengan unit lainnya
Kuota impor : batas yang ditetapkan oleh pemerintah mengenai kuantitas komoditi asing yang masuk ke negeri itu selama periode tertentu
Efek pendapatan : pengaruh pada kuantitas yang diminta karena perubahan pendapatan riel
Kebijakan pendapatan : setiap campur tangan langsung oleh pemerintah untuk mempengaruhi pembentukan upah dan tenaga kerja
Kurva indeferen : kurva yang menggambarkan semua kombinasi dari 2 komoditi yang memberikan sejumlah keputusan yang sama
Peta indeferen : satu set kurva indeferen yang didasarkan pada sekumpulan preferensi rumah tangga tertentu
Industri : sekelompok perushaan yang memproduksi barang yang sejenis
Permintaan inelastis : situasi dimana presentase perubahan harga tertentu hanya mengakibatkan presentase yang lebih kecil dari perubahan kuantitas yang diminta
Barang inferior : barang yang mempunyai elastisitas terhadap pendapatan negative
Inflasi : kenaikan rata-rata semua tingkat harga
Infrastruktur : berbagai instalasi dan kemudahan dasar yang sangat diperlukan masyarakat dalam melakukan perdagangan
Injeksi : pendapatan yang dihasilkan perusahaan domestic yang tidak timbul dari pengeluaran rumat tangga domestic
Inovasi : pengenalan suatu penemuan kedalam metode produksi
Input : bahan baku dan berbagai jasa factor produksi yang digunakna dalam proses produksi
Bunga : pembayaran atas penggunaan uang pinjaman
Suku bunga : harga yang harus dibayar dari setia dolar yang dipinjam per tahun
Barang perantara : semua output yang digunakna sebagai input oleh produsen lain untuk tahap produksi
Internalisasi : suatu proses yang mengakibatkan produsen mempertimbangkan pengaruh eksternal sebelumnya
Temuan : penemuan sesuatu yang baru, seperti produk baru
216 Persediaan : persediaan yang dipertahankan perusahaan untuk meredakan pengaruh fluktuasi jangka pendek dalam produksi
Tenaga kerja : factor produksi yang tediri dari semua kontribusi fisik dan mental yang disediakan orang
Kurva laffer : grafik yang menghubungkan pendapatan yang dihasilkan dengan tariff pajak marginal
Hukum permintaan : bahwa harga pasar dan kuantitas yang diminta dipasar berhubungan terbalik satu sama lain
Alat pembayaran sah : benda yang menurut hokum harus diterima sebagai alat untuk membeli barang dan jasa
Harga batas : harga minimum yang dapat diterapkan oleh perusahaan baru yang memasuki pasar tanpa menderita rugi
Likuiditas : tingkat kemudahan dan kepastian suatu harta untuk dicairkan menjadi alat tukar dalam system ekonomi
Titik balik terendah : titik dasar siklus bisnis
Utilitas marginal : tambahan keputusan yang diperoleh seorang pembeli dari mengkonsumsi tambahan 1 unit barang
Pasar : tempat berlangsungnya negosiasi pertukaran komoditi
Ekonomi pasar : suatu masyarakat yang melakukan spesialisasi dalam aktivitas produksi
Kegagalan pasar : kegagalan system pasar bebas untuk mencapai efisiensi alokatif yang optimal
Sector pasar : bagian dari suatu perekonomian dimana komoditi dibeli dan dijual
Markup : jumlah yang ditambahkan pada biaya untuk menentukan harga
Uang : setiap benda yang pada umunya sebagai alat pembayaran / pertukaran
Jumlah uang beredar : total kuantitas uang dalam perekonomian pada waktu tertentu
Monopoli : situsi pasar yang output industrinya dikontrol oleh penjual tunggal
Monopsoni : situasi pasar yang didalamnya hanya terdapat pembeli tunggal
Hutang nasional : volume hutang pemerintah pusat yang sedang berjalan
Pendapatan nasional : nilai total output dan nilai pendapatan yang timbul oleh produksi output tersebut
Barang normal : barang-barang yang mempunyai elastisitas pendapatan positif
Oligopoli : struktur pasar yang industrinya didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan yang saling bersaing
Petrodolar : uang yang dihasilkan oleh Negara-negara pengekspor minyak
Batas harga tertinggi : harga maksimum yang diijinkan
Batas harga terendah : harga minimum yang diperbolehkan

Ulasan artikel mengenai Pajak Orang di AS Dinaikkan



Di Amerika Serikat, istilah "jurang fiskal" merujuk pada dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh kenaikan pajak, pemotongan anggaran belanja, dan pengurangan anggaran lainnya terhadap defisit anggaran Amerika Serikat, yang secara potensial dimulai pada tahun 2013. Defisit – besarnya pengeluaran daripada penerimaan pemerintah – diduga akan berkurang pada pertengahan 2013. Kantor Anggaran Kongres memperkirakan bahwa penurunan tajam defisit negara (jurang fiskal) kemungkinan akan menimbulkan resesi ringan pada awal 2013 dan tingkat pengangguran akan meningkat menjadi 9% pada pertengahan tahun ini.
            Undang-undang yang mensponsori terjadinya jurang fiskal ini di antaranya dengan berakhirnya masa berlaku Undang-Undang Bantuan Pajak 2010, dan pemotongan belanja negara yang direncanakan dalam Undang-Undang Pengendalian Anggaran 2011. Berbagai usulan juga disarankan untuk menghindari terjadinya jurang fiskal ini, antara lain dengan cara mengimplementasikan kembali kebijakan pemotongan pajak Bush, merevisi Undang-Undang Pengendalian Anggaran, atau keduanya. Dengan demikian, maka defisit akan lebih besar karena kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi pajak atau meningkatkan pengeluaran negara. Karena dampak jangka pendeknya yang akan berdampak negatif terhadap perekonomian, maka jurang fiskal ini telah memicu berbagai komentar intens, baik di dalam maupun di luar Kongres Amerika Serikat.
            Undang-Undang Pengendalian Anggaran dimaksudkan untuk menyelesaikan sengketa mengenai krisis utang publik. Beberapa program-program utamanya seperti Jaminan Sosial, Medicaid, belanja rutin negara bagian (termasuk gaji militer dan pensiunan), dan perawatan veteran, dibebaskan dari pemotongan anggaran. Sedangkan pengeluaran negara untuk pertahanan, badan-badan federal, dan depertemen kabinet akan dikurangi secara kasar melalui pemotongan dangkal yang disebut dengan pemangkasan anggaran.[1]
            Sebelumnya, terjadi pertentangan anatara dua kubu partai Demokrat Obama dan kubu Republik. Dari pihak Obama, menyetujui adanya kenaikan pajak dan pemangkasan pengeluaran sedangkan dari kubu Republik menolak adanya kenaikan pajak.
            Fiscal cliff adalah sebutan untuk masa berakhirnya UU pembebasan pajak pengaturan pengeluaran belanja negara yang dibuat pemerintah George W. Bush dan berakhir masa periodenya pada 31 Desember 2012. UU yang dibuat saat itu berupa pemotongan pajak baik untuk gaji karyawan atau perusahaan. Dengan biaya pemotongan pajak, itu berarti aka nada tambahan pajak yang harus dicapai pemerintah senilai 600-700 miliar dollar AS yang artinya akan ada kenaikkan pajak di beberapa sektor.
            Kongres Amerika Serikat akhirnya membuat keputusan tak biasa untuk mengatasi kisruh “jurang fiscal” yang mengancam ekonomi AS. Pada Selasa, mereka menyepakati kenaikan pajak yang akan menghantam rumah tangga kaya di negara.[2] Dengan pajak yang sanggat tinggi, pemerintah DPR tak segan-segan mendukung  kesepakatan untuk mengindari fiscal cliff. Selain memangkas belanja negara untuk menurunkan defisit, AS juga bakal menaikkan pajak orang kaya demi menggenjot pendapatan.
            Baik kesepakatan antara pemerintah dan Kongres Amerika Serikat (AS) untuk menghindari jurang fiskal, karena dapat membawa dampak positif bagi perekonomian global. Kesepakatan jurang fiskal atau "fiscal cliff" yang dicapai dengan lambat dan penuh perdebatan dinilai telah sesuai dengan beberapa keinginan perusahaan besar AS, namun beberapa hal masih belum selesai, terutama mengenai soal pengurangan defisit dan utang.
            Dalam kesepakatan kenaikan pajak ini, Presiden Barack Obama mengumumkan bahwa kesepakatan ini hanya pelaksaan janji kampanyenya untuk kemajuan ekonomi yang lebih adil. Ternyata dengan diberlakukan kesepakatan untuk menghindari jurang fiscal ini, para investor asing di berbagai negara merespon positif.
            Kondisi itulah yang disebut sebagai Jurang Fiskal, dan mulai berlaku pada 1 Januari 2013 waktu setempat bila tidak ada kebijakan baru. Baik pemerintah AS maupun pakar ekonomi sepakat bahwa jurang fiskal ini bisa berbahaya bagi ekonomi AS. Resesi akan kembali muncul dan pengangguran kembali melonjak, disertai dengan tingginya inflasi dan dampak-dampak negatif lainnya. 
            Budget Control Act of 2011 mengatur kenaikan pajak pada 2013 dan memangkas anggaran negara federal Amerika Serikat. Kebijakan ini diyakini dapat menghemat anggaran AS hingga US$650 miliar dalam bentuk mengatasi krisis anggaran yang populer disebut "jurang fiskal". Kebijakan ini, memiliki dua sisi yang berlainan. Di satu sisi dapat menghemat anggaran AS, namun pada sisi lain dikhawatirkan dapat membuat perekonomian AS melesu, dan kembali memasuki masa krisis.[3]
            Dampak langsung dari jurang fiscal terhadap Indonesia, yaitu diberlakukannya pajak tinggi dan pemotongan anggaran AS ini, adalah permintaan ekspor dari Indonesia menuju AS dipastikan akan menurun, karena daya beli masyarakat negeri Sam ini juga ikut turun akibat pajak yang tinggi.
            Kenaikan pajak otomatis di AS akan memberikan efek domino terhadap ekonomi global. Konsumsi masyarakat akan berkurang karena daya beli menurun. Pendapatan kemudian berdampak pada melambatnya perdagangan. "Pada akhirnya akan bermuara pada menurunnya aliran dana ke pasar berkembang." Di pasar domestik, gejala itu terlihat dengan tindakan investor yang mulai mengalihkan ke aset yang dianggap lebih aman, misalnya dolar AS dan emas. "Pelaku pasar melakukan aksi ambil untung atas saham-saham yang harganya naik cukup tinggi, yakni di konstruksi, konsumer, dan infrastruktur.
            Namun harus diakui bahwa perlu waktu untuk dapat melihat hasil dari kebijakan AS tersebut. Pengaruhnya tidak serta merta bisa dirasakan dalam waktu dekat. Tapi kita harus tunggu dulu, apakah akan berjalan seperti itu. Kalau global ekonomi membaik, kita mengharapkan ada dampak positifnya di Indonesia khususnya melalui eksternal sektor ekspor.
            Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan bahwa UU Fiskal yang baru disetujui pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menghindari “jurang” fiskal tidak cukup efektif untuk mengatasi masalah ekonomi negara berkepanjangan, termasuk defisit dan utang keseluruhan. Presiden AS Barack Obama dan kongres Partai Republik telah berdebat selama lebih dari satu tahun terkait tarif pajak, besarnya pengeluaran pemerintah, defisit anggaran kronis, utang negara yang meningkat. Para pemimpin DPR menggambar kesepakatan Demokrat dan Republik tidak sempurna, tetapi itu pilihan terbaik menyangkut kepentingan rakyat AS.  UU Fiskal menyepakati bahwa individu dengan penghasilan lebih dari US$ 400.000 setahun, dan pasangan penghasilan lebih dari US$ 450.000 akan mengalami kenaikan pajak. DPR juga berkompromi menunda pemotongan anggaran pertahanan dan program-program dalam negeri. Analis mengatakan tanpa sebuah kompromi, langkah-langkah penghematan sebesar US$ 500 miliar dapat menjerumuskan ekonomi AS memasuki resesi baru. Obama menyebut kesepakatan fiskal itu sebagai “satu langkah” dalam upaya yang luas untuk memperkuat perekonomian AS.[4]
            Selain menghindarkan warga kelas menengah dari kenaikan pajak yang cukup besar, kesepakatan ini juga membuat AS bisa menunda pemotongan anggaran setidaknya selama dua bulan. Kondisi ini memungkinkan Kongres dan Gedung Putih membuka kembali negosiasi.
            Dalam kontek ini maka apa yang di khawatirkan Pentagon buat sementara tidak akan terjadi,dan ancaman pemotongan anggaran  pertahanan AS  secara besar-besaran tertunda.Jika  kesepakatan tersebut gagal, maka  menurut Menhan AS Leon Panetta angkatan bersenjata As sangat menderita,sehingga pasukan militernya bisa rapuh.[5] Nilai dari pemotongan belanja pertahanan adalah sebanyak 52, 3 milyar dolar AS untuk 2013 atau sekitar 10 % dari keseluruhannya.
            Partai Republik menyerukan pemotongan belanja lebih lanjut tentang jaminan sosial, hal mana masih sulit untuk mendapat persetujuan dari partai demokrat. Hasil pembahasan dari anggota majelis rendah ini sangat ditunggu pasar ekuitas dan sangat mungkin langsung berdampak pada pergerakan pasar di Asia dan Eropa pada perdagangan hari ini.

            Jurang fiskal memiliki berbagai efek pada orang-orang dengan tingkat pendapatan yang berbeda. Rumah tangga berpendapatan rendah adalah tingkat yang paling terpengaruh karena kadaluarsanya ekspansi kredit pajak anak dan hak untuk memperoleh kredit pajak penghasilan. Rumah tangga menengah paling terpengaruh oleh pajak gaji dan pajak penghasilan. Rumah tangga dengan tingkat pendapatan paling tinggi terpengaruh oleh kenaikan pajak dan pajak penghasilan terhadap pendapatan yang mereka terima di muka, seperti laba modal. Meskipun investor dan perusahaan-perusahaan Eropa tidak terpengaruh secara langsung, pajak perusahaan dari cabang dan anak perusahaan mereka di AS juga dapat berubah secara signifikan.[6]
            Sebelum tercapainya kesepakatan "fiscal cliff", para pembuat undang-undang di AS memiliki tiga pilihan, yang tidak ada satupun yang menarik untuk dipilih. Opsi pertama, mereka dapat saja mengulur waktu sampai dengan awal tahun 2013--yang menampilkan sejumlah kenaikan pajak dan pemotongan pengeluaran yang diharapkan untuk mempertimbangkan sisi pertumbuhan dan mungkin kembali mendorong ekonomi ke dalam resesi. Sisi positif dari pilihan ini adalah defisit keuangan AS akan turun signifikan di bawah peraturan yang baru.
            Kedua, mereka dapat saja membatalkan beberapa atau seluruh rencana penaikan pajak dan pemotongan pengeluaran, yang akan menimbulkan tambahan defisit keuangan AS dan akan menyebabkan krisis ekonomi seperti yang dihadapi di kawasan Eropa. Sisi positif dari pilihan ini, jelas hutang pemerintah AS akan tetap bertambah.  Ketiga, mereka dapat saja mengambil jalan tengah, memilih pendekatan yang akan membahas isu-isu anggaran terbatas, tapi yang akan memiliki dampak sederhana pada pertumbuhan. Opsi ketiga ini merupakan kesepakatan "fiscal cliff", jalan yang dipilih oleh pembuat peraturan dalam perjanjian yang dicapai pada 31 Desember 2012.
            Opsi ketiga menimbulkan kekhawatiran bagi para investor dan bisnis karena sifat yang sangat partisan dalam lingkungan politik yang sulit mencapai kompromi. Pembuat undang-undang telah berjibaku lebih dari setahun untuk mengatasi hal itu. Secara umum, partai Republik menginginkan untuk memotong pengeluaran dan menghindari penaikan pajak, sementara partai Demokrat melihat kombinasi antara pemotongan pengeluaran dan penaikan pajak.



[1] Weisman, Jonathan (1 January 2013). "Senate Passes Legislation to Allow Taxes on Affluent to Rise". The New York Times. Diakses 1 January 2013.
[2]  Republika.co.id “Kenaikan Pajak Orang Kaya”

[3] VIVAnews, Jurang Fiskal, Ancaman Baru Krisis Ekonomi AS.

[4] http://www.suarapembaruan.com/home/imf-uu-fiskal-tidak-cukup-efektif/28677
[5] http://luar-negeri.kompasiana.com/2013/01/02/barack-obama-lega-senat-setujui-kesepakatan-jurang-fisikal--521525.html
[6] http://id.wikipedia.org/wiki/Jurang_fiskal_Amerika_Serikat