Frase adalah satuan
gramatikal yang merupakan kesatuan linguistik dan tidak melebihi batas fungsi
atau jabatan kalimat (S, P, O, Pel., dan K).
Contoh :
Berdasankan unsur intinya, frase dibedakan
menjadi :
a. Frase Endosentris
1) Frase endosentris koondinatif,
yaitu frase yang unsur unsurnya setara atau sederajat.
Contoh : Ayah dan ibu
sedang pergi.
2) Frase endosentris atributif,
yaitu frase yang mempunyai unsur pusat dan unsur atribut.
Contoh : Sepatu
saya hilang.
3) Frase endosentris apositif,
yaitu frase yang memiliki unsur pusat dan unsur aposisi.
Contoh : Sarijah
anak Pak Lurah cantik sekali.
b. Frase eksosentris, yaitu fase
yang tidak memiliki unsur pusat.
Contoh : Anak-anak itu
sedang bermain di halaman.
Selain itu, frase
dapat pula diperluas dengan kata ‘yang’. Frase seperti ini akan membentuk
klausa.
Contoh : Buku yang
tebal itu kepunyaanku.
Selain jenis frase di
atas, dikenal pula frase ambigu dan frase atributif berimbuhan. Frase ambigu
adalah frase yang bermakna ganda atau memiliki makna lebih dari satu.
Contoh : kambing
hitam, orang tua, meja hijau.
Frase atributif
berimbuhan adalah frase yang unsur perluasannya berimbuhan.
Contoh : Adik tidak
berani berjalan melalui tangga berjalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar