Senin, 06 Mei 2013

Dinasti Yuan (Mongol)



Filosofi dari mulai terbentuknya Dinasti Yuan

Seorang pangeran mongol (Temujin) sekitar tahun 1200. Timijin berhasil menundukan dan mempersatukan suku-suku mongol si bagian sebelah utara pegunungan Altai dan pada tahun 1206 Timijin memproklamirkan Jengis Khan dan menjadi raja dunia. Dia menciptakan sebuah mesin perang yang sangat efesien, mobil dan setia meskipun jumlahnya tidak begitu besar (menurut perkiraan yang paling tinggi, bangsa Mongol terdiri dari szekiotar 2,5 Juta jiwa dan pasti tidak lebih dari 10% menjadi tentar aktif ). Tentara ini dapat menakhlukkan  suatu wilayah yang sangat luas  dari China sampai Rusia Selatan , berkat taktik perang yang unggul dan polotik terror yang sistematis. Penakhlukan kerajaan His-Hsia di rampungkan pada tahun 1227 dan pada saat itu pula Gengis Khan  wafat. Anaknya Ogodei (wafat 1241) menaklukkan dinasti Chin pada tahun 1234, sedangkan Sung Selatan baru dapat di duduki seluruhnya pada tahun 1279, setelah perelawanan yang  sengit (yang terkenal adalah pengepungan  dari  kota Hsiang yang berlangsung selama lima tahun 1268 – 1273) Sementara itu pada tahun 1253 kerajaan bangsa Thai, Nan Chao, propinsi  Yunan , sampai sekarang  hanya sebagian untuk sebagian di huni oleh orang China di bawah Mongol sebagian dari penduduk daerah ini dijadikan islam. [1]
Kerajaan Yuan mulai ada dalam 1260 yaitu pada tahun Kublai Khan memakai nama itu di Peking dan berjalan terus hingga 1368. Sedang kerajaan Sung berakhir dalam 1279. Dengan begitu Tiongkok, sebagaimana banyak negeri sama dari kota Hsiang yang berlangsung selama lima tahun 1268 ke laut Hitam dan Teluk Persia, menjadi sebagian dari kerajaan Mongol yang merupakan  kerajaan paling besar di dunia pada masa itu. Kublai Khan 1260 – 1294 adalah raja mongol yang pertama memerintah di tiongkok dibawah pemerintahan di bawah mongol sampai di puncaknya gelarnya sebagai kaisar dalam bahasa Tionghoa adalah Yuan Shi Chou yang membantu mengurus kerajaan itu yang luasnya meliungkupi dua benua adalah yaitu benua orang – orang dari Asia dan Eropa. Kublai Khan memerintah Tiongkok dengan cara Tionghoa sendiri dan dia banyak menurut peraturan kerajaan Sung.[2]  

Kepercayaan

Adanya sebuah misi dari agama khatolik  melalui sebuah  jalur perdagangan. Nestrorianisme muncul bersama – sama bangsa Mongol di Tiongkok  di Peking pada tahun 1275 dengan pendirian suatu Bisdom. [3]Gereja katolik mengharapkan bantuan dari bangsa  Mongol untuk  melawan islam harapan ini diperkuat dari desas – desus bahwa Asia di perintah oleh seorang raja Kristen bernama pendeta Yohanes. Biarawan  Fransiskan  diutus oleh Khan besar yang beribu kota di Karakorum  di Mongolia. Yang paling terkenal  di antara mereka adalah  seorang Belanda  Selatan  Willem  Van  Ruusbroec  ( duta dari raja Louis IX dari Perancis ). Bangsa Mongol  juga mengirimkan  utusan  ke barat seperti  Rabban Sauma ( seorang pendeta dari  Peking ) pada tahun 1287[4]. Paus juga mengirimkan  Sembilan orang Padri dengan  kekluasaan yang mengizinkan mereka mengangkatnya menjadi arbiskop. Johanes dari Monte Corvino telah menjalin Perdjanjian Baru dan Mazmur ke dalam bahasa Mongol dan telah dapat menasranikan 30.000  orang. Orang – orang Mongol tidak mau terlalu bergantung kepada system pengajaran Confucianisme dan tertarik pada agama budha namun Gengis Khan sendiri tertarik kepada Taoisme dengan mendatangkan Chang Chun seorang pentolan taoisme dari Tiongkok ketempat kediamannya. Dalam hal ini terjadi antara Taoisme dengan Budha yang pada akhiryna di menangkan oleh golongan Budha, karena golongan Budha menang golongan Taoisme harus memeluk agama Budha seperti yang telah diperintahkan oleh Kublai Khan .[5]
Ekonomi
Perkembangan ekonomi tidak diganggu oleh pendudukan Mongol tetapi justru mendapat kemudahan dengan adanya dorongan perdagangan bebas dan keamanan di seluruh Negara Mongol. [6]Dengan diperluas dan di perbaikan saluran besar yang di buat dalam zaman Sui ( 589 – 618 ) mempermudah pengangkutan bahan pokok seperti beras dari Hangchow ke istana di Cambaluc ( peking).[7]Namun keadaan ekonomi  pada masa Shun Ti atau Tohan Temur ( 1333 – 1368 ) mengalami penurunan dan kekacauan dengan adanya inflasi uang yang disebabkan orang – orang Mongol terus – menerus mencetak uang untuk mengisi kas mereka. Banjir yang disebabkan oleh sungai Kuning membanjiri gili- gili padi hingga menyebabkan kelaparan karena  tidak ditangani.[8]

Pemerintahan 

Pada tahun 1313 sistem ujian Negara di pulihkan kembali meskipun dalam bidang pemerintahan terdapat  sisitem pembagian rakyat  dan terbagi ke dalam empat tingkatan yaitu :
  1. Tingkatan pertama adalah bangsanya sendiri
  2. Tingkatan kedua adalah bangsa asing oaring barat ( semu ) yakni orang – orang Turki, Tibet dan bangsa – bangsa lain di Asia Tengah
  3. Tingkatan ke tiga adalah bangsa Tionghoa di utara yang dulu menjadi rakyat kerajaan China ( dari bangsa Jurchen )
Tingkatan ke empat adalah orang – orang Tionghoa yang pernah menjadi rakyat Sung di selatan dan menjadi bangsa yang paling keras melawan Mongol.Orang – oprang Tionghoa ini mula – mula tidak diperkenankan mengikuti ujian Negara ketika diperbolehkan pun mereka tetap dipisahkan dengan keras dari orang – orang yang berada di tingkatan pertama dan kedua . Secara garis besar Kerajaan mongol mengadakan perbedaan bangsa dengan rakyat terutama dengan orang – orang yang pernah melawannya akan diperlakuakan dengan keras[9].  Meskipun begitu sebagian pegawai pamong praja adalah orang – orang Tionghoa[10]. Pada masa pemerintahan Kubilai Khan banyak terjadi pemberontakan karena dia dianggap trouble maker bagi kehancuran wilayah Cina[11]. Pada masa pemerintahannya Kanal besar yang dibuat pada masa Dinasti Sui di perbaiki dan memakai satu juta pekerja paksa yang semuanya adalah rakyat Cina, telah ada biro perhubungan dan jawatan pos. namun, masih sebatas keperluan pemerintahan. Orang Uighur dan orang-orang asing pada masa ini juga mendapat tempat yang istimewah sedangkan orang-orang cina disingkirkan dari pemerintahan dan hanya mendapat posisi pegawai rendahan. Perlintasan jalur sutra hidup kembali dengan hidupnya jalur ini kembali maka interaksi antar bangsa menjadi lebih intensif, bahkan telah pertukaran duta dari setiap negara dan bangsa. Cina juga dijadikan pusat dari pax-mongolia.
Diplomasi
Setelah jalur sutra kembali berfungsi banyak utusan dari daerah asia barat dan asia tengah yang datang berkunjung ke Khan Balik ibu kota Dinasti Yuan, bahkan telah terjadi pertukaran duta disana. Namun, selain itu Dinasti Yuan merupakan Dinasti yang didirikan oleh bangsa asing yakni bangsa mongol dengan cara ekspansi militer ke wilayah dinasti Sung di selatan dan dinasti Chin di utara yang sedang dijajah bangsa yarchid oleh Kubilai Khan untuk dimasukan dalam satu naungan pax-Mongolica[12]. Khubilai Khan juga menyerang Jepang hingga dua kali penyerangan dia juga menyerang kerajaan Champa, Birma bahkan sampai Singosari di Nusantara meski pada awalnya mengunakan cara baik-baik dengan mengirim utusan kewilayah-wilayah tersebut dengan maksud ingin diakui dan berikrar di bawah naungan kerajaan Mongol. Pada saat itu wilayah yang luas dibawah pax-mongolica dikuasai oleh saudara-saudara Khubilai Khan seperti Iran dikuasai oleh Li Khan, Turkestan, Sibir dan Khibchak di kuasai oleh para sepupu dan saudaranya ini mempermudah mempersatukan wilayah tersebut dalam satu naungan yaitu pax-mongolica. Dengan keadaan toleransi keagamaan yang cukup baik di wilayah yang dikuasai mongol termasuk di Yuan, maka ini memperlancar hubungan baik antara pemuka agama dunia ini terbukti dengan adanya surat menyurat antara Paus dengan Kerajaan mongol. Paus juga mengirim utusan ke Mongol. Karena keadaan perdagangan yang baik pula maka banyak pedagang barat yang datang ke Kerajaan Mongolia yang termasuk Cina.
Sosial Budaya
Rakyat sangat menderita pada saat Dinasty yuan berkuasa dengan adanya klasifikasi masyarakat yang terjadi dengan bangsa cina mendapat kedudukan terbawah membuat rakyat cina tidak bisa bersosialisasi, rakyat cina tidak di ijinkan mengikuti ujian Negara dan mereka tidak di tempatkan pada posisi-posisi tinggi di pemerintahan, pemerintahan di isi oleh orang-orang asing dan Uighur. Pembangunan ibu kota KhanBalik yang membutuhkan tenaga banyak ternya sangat membebani kehidupan rakyat cina, para petani meninggalkan tanah-tanahnya dan dikuasai oleh kaum Gentry. Karena sarjana cina banyak yang mengganggur akibat kebijakan pemerintah akhirnya banyak sarjana cina yang menjadi penulis sastra cina dengan bahasa sehari-hari. Ada juga kebijakan melarang perkawinan campuran dan peraturan cara menulis dengan cara menulis dengan cara mereka sendiri[13].

Runtuhnya Dinasti Yuan
Setelah meninggalnya kubilai Khan kerajaan menjadi terpecah belah menjadi beberapa bagian yaitu tionghoa, Persia, turki dan lainnya bangsa mongol semakin lemah pada masa pemerintahan Jen tsung (1312-1321), raja terakhir Shun Ti (1333-1368) adalah raja yang percaya pada takhayul dan lemah kepribadian dan suka bersenang-senang dan di bawah pengaruh padre-padri lama dari Tibet. Akibat bencana banjir sungai kuning menyebabkan para petani tidak sanggup memikul beban penderitaan dan mengadakan pemberontakan yang dipimpin oleh seorang Gentri Chu Yuan Cang, pemberontakan yang dia pimpin berhasil menduduki Nanking 1356 dan tak lama kemudian semua provinsi disebelah selatan jatuh ketangannya, tahun 1368 ia mengerahkan tentaranya menuju utara kekota Raja peking dari bangsa mongol, lalu kaisar Shun Ti melarikan diri ke Shangtu dan setelah menduduki kota peking Chu Yuan Chang menjadi raja dan mendirikan kerajaan Ming.

Perkembangan iptek
Pada masa dinasti Yuan, yang pada dasarnya adalah sebuah dinasti pemerintahan bangsa Mongol, namun mereka mempunyai sumbangan yang cukup besar pada dunia ilmu pengetahuan. Zhu Shijie adalah ahli matematika yang menemukan sesuatu yang menyerupai segitiga Pascal. Karyanya ini disebut Siyuan Yujian yang berangka tahun 1303 lebih awal 300 tahun dari penemuan Pascal sendiri[14].

Perkembangan Seni

Pada dinasti Yuan, kebanyakan seni mengenai seni pementasan drama.  Drama dinasti Yuan (Zaju) adalah awal dari Opera Peking.[15]
Tokoh – tokohnya ialah Guan Haqing yang dekat dengan rakyat sehingga karyanya kebanyakan tentang kondisi suatu Negara, Wang Shifu karyanya mengenai cerita percintaan (Xixiangji), Zhang Guobin adalah sastrawan wanita yang menulis sebuah karya yang berjudul Menyambung Kemeja[16].
Perkembangan militer
Pada masa dinasti Yuan yang perlu diingat ialah bagaimana para tentara Dinasti Yuan menginvansi  kepulauan Indonesia pada tahun 1294 dan mendarat di Tuban[17].
Dan kekalahan armada perang Kubilai khan pada saat menginvasi Jepang, dikarenakan para tentara tersebut tidak memahami medan lautan, akhirnya seluruh tentara meninggal tenggelam yang sebelumnya di hantam badai Taaifun[18].



Daftar pustaka
Geschiedenis van China

Joe Lan, Nio. 1952. Tiongkok Sepanjang Abad .  Jakarta : Balai Pustaka

Taniputera,Ivan.2008.History of China.Jogjkarta: Arr- Ruz Media
Wiriuatmajda, Rohciati, Hajjah. 2003. Sejarah dan peradaban Cina.Bandung :Humaniora Utama Press


[1] Geschiedenis van China, hal : 60
[2] Joe Lan, Nio. 1952. Tiongkok Sepanjang Abad .  Jakarta : Balai Pustaka, hal :  127
[3] Ibid, hal : 132
[4] Op.cit, hal : 61
[5] Loc,opcit, hal : 132
[6] Geschiedenis van China, hal : 63
[7] Joe Lan, Nio. 1952. Tiongkok Sepanjang Abad .  Jakarta : Balai Pustaka, hal :  133
[8] Ibid, hal : 134
[9] ibid, hal : 127
[10] ibid, hal : 128
[11]Wiriuatmajda, Rohciati, Hajjah. 2003. Sejarah dan peradaban Cina.Bandung :Humaniora Utama Press, hal: 193
[12] ibid, hal : 194
[13] Joe Lan, Nio. 1952. Tiongkok Sepanjang Abad .  Jakarta : Balai Pustaka, hal : 128
[14] Taniputera,Ivan.2008.History of China.Jogjkarta: Arr- Ruz Media, hal :  449.
[15] Ibid, hal 451
[16] Ibid, hal 452
[17] Ibid,hal 458

Tidak ada komentar:

Posting Komentar