BAB 1
MIGRASI BANGSA-BANGSA MASUK NUSANTARA
1.1.Melayu Tua Dan Melayu Muda
Di Hindia Belakang ada dua pusat persebaran bangsa. Dari daerah Yunnan di Cina Selatan berangkatlah suku-suku yang tergolong Proto Melayu dan dari daratan Dongson di Vietnam Utara berangkatlah suku-suku Deutero Melayu atau Melayu Muda. Ciri-ciri ras Melayu adalah rambut lurus, kulit kuning kecoklatan dan mata sipit.
1.2.Geografi Yunnan Dan Dongson
Yunnan yang disebut sebagai daerah asal kelompok Melayu tua di Cina Selatan, merupakan dataran tinggi kering dengan ketinggian rata-rata 1000 m di atas permukaan laut. Ternyata bahwa alam di sekitar danau Toba, di pedalaman Kalimantan mirip dengan kondisi geografis Yunnan. Peradaban mereka ditandai oleh kemampuan mengerjakan logam dengan sempurna.
1.3.Bangsa Negrito Dan Weddid; Hubungan Dengan Bangsa-Bangsa Di Pasifik
Sebelum kedatangan kelompok Melayu tua dan muda, sudah terlebih dahulu kemasukan orang-orang Negrito dan Weddid. Sebutan Negrito diberikan oleh orang-orang Spanyol karena yang mereka jumpai itu kulit hitam mirip dengan jenis Negro.
Weddid artinya jenis Wedda yaitu bangsa yang terdapat di pulau Ceylon (Srilanka). Persebaran orang-orang Weddid di Nusantara cukup luas, misalnya di Palembang dan Jambi (Kubu), di Siak (Sakai) dan di Sulawesi Pojok Tenggara.
1.4.Latar Belakang Geografi-Politik Migrasi
Para ahli bahasa menamakan bangsa Indo-mongolid tadi kelompok Mon-annam yang terbentuk oleh bangsa-bangsa Annam, Thai, Laos, Melayu, Jawa dan Madura. Adapun para pengungsi itu semua , berangkatnya masih sebagai bangsa pemburu dan nelayan atau petani primitive yang belum mengenal tulisan.
Proses perpindahan itu tentunya berlangsung lama sekali akan tetapi bermula dari daerah di Cina Selatan atau Vietnam Utara sekarang. Gerak ke Selatan ini akhirnya mencapai jazirah Malaka dan dari situ untuk mencapai kepulauan Indonesia harus diseberangi Selat Malaka.
1.5.Bangsa Indonesia Dan Polinesia
Howells juga menyebutkan bahwa bangsa Polinesia di samudera Pasifik besar kemungkinan berasal dari kepulauan Indonesia. Penelitian membuktikan bahwa mereka menyebar ke segala penjuru di Pasifik, ada yang ke jurusan Timur laut dan ada lagi yang ke Utara lewat kepulauan Mikronesia.
Dari cerita yang diwariskan turun-temurun, bangsa Polinesia asalnya dari Barat, tepatnya suatu pulau yang mereka sebut Hawaiki. Sebagai peringatan negeri leluhur itu, tempat tinggal mereka yang baru kemudian diberi nama Hawaii dan Sawaii (di Samoa).
1.6.Sejarah Suku-Suku Melanesia Di Indonesia
Menurut sejarahnya, pada awal zaman es terakhir (th.70.000 SM), Nusantara kita ini masih kosong penduduk. Ketika suhu turun mencapai kedinginan maksimal, air laut menjadi beku. Permukaan air laut dibandingkan kini ada 100 m lebih rendah. Bersama itu muncul pulau-pulau baru, ini lebih memudahkan gerak boyongan makhluk hidup dari Asia menuju kawasan Oseania.
Nenek moyang bangsa Melanesia yaitu Proto-Melanesia pernah merupakan pribumi di Jawa, mereka itu diduga masih keturunan homo Wajakensis dengan pendatang baru. Oleh bangsa-bangsa baru seperti Melayu, Proto-Melanesia dari abad ke abad menjadi punah, kecuali yang mengungsi kea rah Timur.
Analisa:
Menurut analisa saya, pada migrasi bangsa-bangsa yang masuk ke wilayah Nusantara sebagian besar dari ras Paleomongolid atau ras Melayu. Sebelum kedatangan Melayu tua dan muda terlebih dahulu masuk bangsa Negrito dan Weddid. Adapun bangsa Melanesid yang telah punah mereka tersebar di lautan Pasifik. Ternyata suku-suku Mongolid pada awal abad masehi berhasil menduduki wilayah Indonesia mereka di kenal sebagai Melayu tua dan Melayu muda.
Percampuran antara Melayu muda dan Melanosid dari Irian berupa penduduk Indonesia Timur seperti yang ada di Maluku dan sekitar Timor. Perpindahan mereka dari Asia Tenggara lewat Indonesia bagian Barat sebelum awal tarikh Masehi. Di Indonesia terdapat suku-suku dari ras Melanesia di Irian Jaya. Penduduk Papua Nugini dan pulau di Timurnya mereka tergolong dari rumpun Melanesia. Keturunan mereka ini berdarah campuran Melanesia-Melayu, kini merupakan penduduk di NTT, Timor Timur dan Maluku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar