Selasa, 27 Desember 2011

Pertanyaan Geografi Sejarah

1.      Rute mana sajakah  perpindahan melayu Tua?
Jawab : Rute perpindahan mereka dari Hindia belakang, adapun suku Batak kemungkinan besar  mengambil rute Barat, menyusur pantai-pantai Burma dan Malaka Barat. Buktinya bahasa suku Karen di Burma banyak mengandung kemiripan dalam bahasa dengan suku Batak.

2.      Jelaskan geografi Yunan seperti apa?
Jawab: Geografi Yunan merupakan dataran tinggi kering dengan ketinggian rata-rata 1000 m di atas permukaan laut. Alamnya tertutup oleh rerumputan, pepohonan yang rendah dan semak belukar. Wilayahnya terbelah-belah oleh jurang yang cukup dalam sehingga membatasi gerak penduduknya dalam mengusahakan pangan.

3.      Bagaimana kondisi pedologis yang pernah di tempati Aruteun dan Tarumanegara?
Jawab: Kondisi tanahnya tidak cukup memberikan pupuk kepada pertaniaan, dikarenakan curah hujan yang tinggi mengalirkan air sawah ke tempat lain sehingga mengurangi kosentrasi zat-zat hara.

4.      Apa tujuan menggali saluran Gomati menurut Prof. Poerbatjaraka?
Jawab: Tujuannya menggali saluran Gomati adalah untuk mengatasi banjir, bahwa Gomati dan Chandrabhaga merupakan anak-anak sungai yang penting di India.

5.      Jelaskan runtuhnya kerajaan Sriwijaya ditinjau dari segi geografi?
Jawab: Runtuhnya kerajaan Sriwijaya dari segi geografi adalah terjadi sebagai akibat dari pendangkalan pantai-pantai Timur Sumatra dan pelumpuran muara sungai. Kemunduran dan keruntuhan dapat disebabkan pula dengan proses dan pencucian tanah secara fisik inilah yang mungkin dialami oleh wilayah pusat kerajaan Sriwijaya.

6.      Jelaskan telaah geomorfologis dan geologis Sriwijaya menurut Sukmono?
Jawab: telaah geomorfologis dan geologis menurut Sukmono menyimpulkan bahwa lokasi pusat Sriwijaya lebih dimungkinkan  di daerah Jambi, dengan tiga alasan: pertama, hasil-hasil rekonstruksi geografi sendiri, kedua, inskripsi Telaga batu yang berisi kutukan terhadap Negara jajahan yang tidak setia, ketiga, pahatan yang ditemukan di Palembang menunjukan aliran Budisme dan Mahayana.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar