Selasa, 27 Desember 2011

SRIWIJAYA DI SUMATRA

BAB  3
SRIWIJAYA DI SUMATRA

3.1.Negara Maritim
            Menurut G. Ferrand dan G. Coedes kerajaan Melayu pertama yang besar adalah Sriwijaya yang berpusat di Palembang. Latar belakang alam dari kebesaran Sriwijaya ternyata tak banyak ditemukan pada sumberdaya yang berupa hutan dan tanah, akan tetapi lebih pada kegiatan orang-orangnya yang di lautan. Negara tersebut maju dalam perniagaan laut.

3.2.Sejarah Pembentukan Dataran Rendah Palembang
              Pada zaman tersier muda (miosen) sebagian besar pulau Sumatra tenggelam dengan lautan, adapun bagian yang berhasil bertahan di atas permukaan laut mengalami erosi dan sungai membuang bahan berkisel ke dalam lautan. Kemudian zaman pliosen terjadi proses pengangkatan berbagai bagian dari pulau Sumatra dengan diselingi masa mengaso pendek.
             Dengan selesainya masa tesebut kini menginjak zaman kwarter, zaman ini terbentuk dataran rendah Palembang  yang sebagai suatu talang. Semakin dataran tersebut terangkat keatas semakin dalam sungai mengiris ke permukaan bumi dengan cara demikian kemungkinan banjir akan berkurang.

3.3.Telaah Geomorfologis
              Pada peta nampak bahwa kota Jambi yang sekarang, di masa dulunya terletak di suatu teluk pada muara sungai Batanghari. Teluk tersebut menjorok masuk jauh sampai pulau Tembesi. Jika dibandingkan lokasi Jambi dengan Palembang nampaklah bahwa Jambi menempati suatu teluk sedang Palembang menempati suatu ujung jazirah yang pangkalnya di sekitar Sekayu.

3.4.Jambi Pusat Sriwijaya
              Sukmono berdasarkan hasil telaah geomorfologis dan geologis bahwa bagaimana pun lokasi pusat Sriwijaya lebih dimungkinkan di daerah Jambi dengan tiga alasan: Pertama, hasil-hasil rekonstruksi geografi sendiri, keduanya, inskripsi Telaga batuyang berisi kutukan terhadap Negara-negara jajahan yang tidak setia. Ketiga, pahatan yang ditemukan di Palembang (patung Buda di Bukit Seguntang dengan bentuk Amarawati) menunjukan adanya aliran Budisme Mahayana.

3.5.Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya; Tinjauan Geografi Sejarah
               Pencucian tanah secara fisik inilah yang mungkin dialami oleh wilayah pusat kerajaan Sriwijaya sehingga ikut meruntuhkannya. Seperti yang diketahui kerajaan Sriwijaya bukan kerajaan agraris yang berdasarkan kehidupan pertanian. Kemunduran kualitas tanah ini ikut melatarbelakangi keruntuhan Sriwijaya.

3.6.Pusat Sriwijaya Di Palembang
              Bahwa pada fase awal, yang menurut JG. Casparis meliputi abad 7 samapi 9 pusat Sriwijaya di Palembang itu berdasarkan penemuan purbakala di daerah tersebut. Kecuali bukit Seguntang tempat strategis lain belum sempat diperiksa. Tentang di mana pusat kerajaan Sriwijaya dalam fase berikutnya, ia berpendapat mungkin pindah ke Jambi, mungkin pusatnya sengaja dibuat dua yaitu Palembang dan Jambi. Palembang amat layak menjadi pusat kerajaan maritime karena strategis, dalam arti letaknya tak jauh dari pantai dengan pulau dan sungai besar.

Analisa:
       Menurut analisa saya, kerajaan Sriwijaya termasuk Negara maritim yang terbesar karena Sriwijaya kerajaan Melayu pertama yang terletak di Palembang. Kebesaran Sriwijaya sebagai suatu negara yang berkuasa dan kaya wilayah kedaulatannya meluas dengan pesat, negara Sriwijaya maju dalam perniagaan laut. Pada masa Sriwijaya dulu, dataran aluvial Sumatra pantai Timur seperti sekarang ini belum ada. Karena pada waktu itu jazirah Malaka membujur lebih ke Selatan sampai ke pulau Bangka dan Belitung. Secara geografi kemunduran dan runtuhnya Sriwijaya dengan menghubungkan dengan proses pencucian tanah oleh curah hujan. Pendangkalan sungai merupakan penyebab utama keruntuhan Sriwijaya entah pusatnya di Palembang atau di Jambi.
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar