Sabtu, 09 November 2013

biografi Ronald Reagan (Presiden AS ke 40)


Ronald Wilson Reagan adalah presiden Amerika Serikat ke 40 1981–1989). Lahir di Tampico, Illinois, 6 Februari 1911 – meninggal di Bel-Air, Los Angeles, California, 5 Juni 2004 pada umur 93 tahun. Sebelum menjabat presiden Ronald Reagen menjabat gubernur California ke-33 (1967–1975). Reagan juga merupakan aktor film sebelum memasuki politik. Ia hidup lebih panjang daripada Presiden yang lainnya (93 tahun, 119 hari) dan merupakan Presiden terpilih tertua (69 tahun, 349 hari saat mengambil kekuasaan).

Ronald Reagen mengikuti Eureka College di Eureka, Illinois, lulus pada 1932. Ayahnya seorang pemabuk. Ronald Reagen mengembangkan bakat awal untuk mendongeng dan sandiwara. Ia penyiar radio permainan Chicago Cubs, hanya mengambil garis bentuk sederhana permainan dari telegraf dan mengandalkan bakat imajinasi dan mendongengnya untuk menyempurnakan permainan. Sekali pada tahun1934, kawatnya putus. Namun dengan lancar Ronald Reagen memperbaiki seadanya (dimana pemukul kedua tim memperoleh kemampuan luar biasa untuk mengeluarkan lemparan ) sampai kawatnya diperbaiki.

Karir dibidang entertainment
Ronald Reagen mendapat karier sukses di Hollywood sebagai peran penting kedua, sebab wajah dan tubuhnya gagah seperti suaranya. Pada 1940 ia memainkan peran George "The Gipper" Gipp dalam film Knute Rockne All American, dari yang ia mendapatkan nama panggilan Gipper, yang dipakainya di masa istirahat hidupnya. Ronald Reagen sendiri menganggap bahwa pekerjaan akting terbaiknya ialah dalam Kings Row (1942). Film terkemuka Reagan lainnya termasuk Hellcats of the Navy dan Bedtime for Bonzo. Ia termasuk dalam Hollywood Walk of Fame di 6374 Hollywood Boulevard. Karena peran film Reagan menjadi lebih sedikit di akhir 1950-an, ia pindah ke pertelevisian sebagai host dan pelaku untuk General Electric Theater. Pekerjaan akting tetap terakhirnya ialah sebagai host di Death Valley Days.

Karir Politik
Ronald Reagen memulai kehidupan politiknya sebagai anggota liberal Demokrat, mendukung Franklin Delano Roosevelt dan New Deal-nya. Secara bertahap ia menjadi konservatif sosial yang setia. Ia memulai karier politik selama masa jabatannya sebagai pemimpin Screen Actors Guild (SAG), bersekutu dengan Senator Joseph Raymond McCarthy dan bersaksi di depan Komite DPR bidang Un-American Activities untuk "membongkar pengaruh komunis di Hollywood". Konon, ia menyerahkan nama beberapa mitra pekerja prokomunis kepada FBI. Pekerjaannya saat itu, antara lain, mengucapkan pidato antikomunis di siaran radio dan pidato keliling, lebih lanjut mempertinggi gambaran politiknya dalam iklim anti-Soviet di AS pada 1950an. Dalam pemilihan 1964, Reagan merupakan pendukung berat Republikan konservatif Barry Goldwater. Pada 1966, ia terpilih sebagai Gubernur ke-33 California. Reagan mencoba meraih nominasi kepresidenan Republican pada 1968, dan kembali pada 1976 untuk menantang calon yang berkuasa saat itu, Gerald Ford namun kalah di Konvensi Partai Republik. Ia sukses meraih nominasi Republican pada 1980. Kampanye itu ditandai dengan krisis sandera Iran. Pers luar negeri menuduh bahwa pendukung Reagan telah membuat kesepakatan rahasia agar "sandera tetap ditahan" sampai setelah pemilihan. Kebanyakan analis percaya ketidakmampuan Presiden Jimmy Carter memecahkan krisis sandera memainkan peran besar dalam kemenangan Reagan. Ronald Reagen terus dipilih sebagai Presiden tahun itu dan diangkat kembali dengan kelebihan suara mutlak pada tahun 1984.

Pada tanggal 30 Maret 1981, hanya 69 hari setelah awal masa jabatannya, ketika meninggalkan Hotel Washington Hilton di Washington, DC Presiden Reagan, Juru bicara Gedung Putih James Brady, agen Dinas Rahasia dan polisi District of Columbia ditembak seorang pengkhayal John Hinckley, Jr. Segera sebelum pembedahan untuk mengeluarkan peluru dari dadanya (yang sedikit saja luput dari jantungnya), Reagan berkata kepada dokter bedahnya, "Saya berharap Anda semua orang Republican," dan kepada istrinya Nancy dengan bercanda ia berkomentar, "Sayang, saya lupa untuk menghindar." Sebagai politikus dan presiden, ia melukiskan dirinya sebagai:
1. Antikomunis
2. Setuju pemotongan pajak
3. Setuju pemerintahan non-militer
4. Pendukung usaha bisnis, besar dan kecil
5. Pendukung kebebasan individu
6. Keras terhadap kejahatan
Ia dikenal juga karena:
1. Peningkatan anggaran militer
2. Menyebarkan peluru kendali Pershing II di Jerman sebagai tanggapan atas pangkalan peluru SS-20 milik Uni Soviet di dekat Eropa
3. Mendorong penyebaran sistem rudal penjaga perdamaian
4. Perundingan persetujuan pengurangan senjata nuklir
5. Mengusulkan Prakarsa Pertahanan Strategi ( Strategic Defense Initiative)
6. Mempersenjatai dan melatih kelompok antikomunis seperti Contra dan Mujahidin
7. Menjual senjata kepada sekutu asing seperti Taiwan, Israel, Arab Saudi, dan yang terkenal, Irak
8. Menurunkan pajak secara signifikan, memutar tren sejarah terhadap pajak yang lebih tinggi
9. Meningkatkan defisit federal
10. Secara besar-besaran meningkatkan " perang melawan narkotika "
11. Mengakhiri inflasi tinggi yang menghancurkan ekonomi di masa pendahulunya Jimmy Carter dan Gerald Ford.
12. Membantu ‘memenangkan’ Perang Dingin
13. Menyetujui pemecatan beberapa pengawas lalu lintas udara saat mereka mogok secara ilegal di musim panas 1981
Masa jabatan pertama Presiden Reagan berfokus pada penyegaran stagnasi kondisi ekonomi, inflasi dan pengangguran. Kebijakan Reagan terkenal sebagai "Reaganomics", julukan yang digunakan pendukung dan pencelanya. Pemotongan pajak juga bergabung dengan pengeluaran militer yang besar sebagai akibat yang amat tinggi dan pertambahan dramatis dalam hutang nasional. Hutang bertambah dengan sekitar 200% (3 kali lipat) antara saat Reagan menjabat dan saat penggantinya George H. W. Bush, menduduki jabatan. Di sisi lain, pengeluaran ini enteng menutupi kerugian dengan pendapatan pajak yang ditambah, dan beberapa pendukung Reagan menghubungkannya pada penggunaan berhasil kebijakan pajak ekonomi pihak perbekalan. Kritikus Presiden Reagan mengemukakan bahwa walau pernyataannya menganjurkan pemerintahan intrusif yang kecil, pengeluaran federal dan birokrasi bertambah selama pemerintahannya. Tak mengherankan, ada ketaksetujuan atas berapa banyak kebijakan Reagan yang ikut andil pada resesi hebat yang terjadi di tahun 1982.

Sikap Ronald Reagen dalam Perang Dingin
Seperti banyak politisi Amerika yang sukses, Ronald Reagen merasa perlu memiliki panggung yang besar. Ucapan pidatonya yang kalem dan bahasa yang kuat membuatnya digelari "Komunikator Besar." Pada tanggal 8 Maret 1983, ia menyebut Uni Soviet sebagai "Kekaisaran Setan" ( Empire of Evil ) dan kemudian saat berpidato di depan Tembok Berlin ia menantang pemimpin Uni Soviet Mikhail Sergeyevich Gorbachev untuk "merobohkan tembok itu". Beberapa sejarawan percaya bahwa seluruh ciri itu tidak akan berarti tanpa kegairahannya yang dicurahkan untuk Amerika dan kepercayaan pribadi yang kuat. Sementara itu banyak pendukung Reagan memujinya yang dianggap berhasil memenangkan Perang Dingin. Para pakar menghubungkan jatuhnya komunisme pada 1989 di Eropa Timur dan Uni Soviet dengan saat memuncaknya krisis ekonomi Uni Soviet dan kegagalan perbaikan ekonomi dan politik yang digagas Presiden Mikhail Gorbachev. Kebijakan Reagan termasuk dorongan kuat pada militer AS dan doktrin "perdamaian melalui kekuatan." Salah satu usulan yang lebih kontroversial ialah Inisiatif Pertahanan Strategis (SDI), sistem rudal pertahanan yang diharapkannya akan membuat AS tak terkalahkan dalam serangan nuklir oleh Uni Soviet. SDI dijuluki "Perang Bintang" oleh lawan-lawannya - yang berarti tak praktis atau fantastis - dan Reagan dijuluki "Ronnie Raygun" oleh sejumlah pelawak. Kritik pada SDI menyatakan bahwa tujuan teknologi tak tercapai dalam praktik, dan bahwa percobaan SDI mungkin menambah buruk perlombaan senjata, seperti bertambahnya ketidakstabilan krisis di masa depan. Kritik lain memandang, anggaran belanja istimewa yang dilibatkan dalam program SDI yang ternyata berlipat, sebagai pekerjaan militer-industri tak bermanfaat.

Para pendukung menyebut SDI sebagi "paku peti mati " perlombaan senjata dengan Uni Soviet melalui penerapan strategi teknologi. Mereka memandang SDI sebagai tes untuk menyakinkan Uni Soviet bahwa gudang senjata peluru nuklir mereka akan menjadi usang dan menyusahkan Uni Soviet dengan penambahan pengeluaran untuk teknologi baru untuk mencapai penghindaran nuklir. Reagan memiliki hubungan dekat dengan banyak pemimpin politik konservatif lainnya di seluruh dunia, seperti Margaret Thatcher dari Britania Raya, dan Brian Mulroney dari Kanada. Reagan memiliki harapan besar untuk membangun hubungan pribadi dengan para kepala negara lainnya, sering mengunjungi mereka ke peternakannya atau Camp David. Sebagai bagian kebijakan yang menjadi dikenal sebagai Doktrin Reagan, AS juga ambil bagian dalam usaha kaum garis keras melawan pengaruh komunis di Amerika Latin, yang sering melibatkan pendukung diktator militer antikomunis yang terkenal karena rendahnya catatan HAM. Ini telah tuduhan bahwa Reagan sedang melakukan perang gerilya rahasia dan ilegal. Pada 1983 Reagan memerintahkan serangan militer resmi ke negara kecil Grenada setelah mengalami kudeta komunis. Menjelang akhir masa pemerintahannya, Reagan juga membantu dalam mendukung peralihan demokrasi Amerika Latin, memberikan bantuan paket asing yang banyak pada negara yang mengadakan pemilihan bebas.

Peristiwa kontra Iran
Selama pemerintahannya, ada skandal dan penyelidikan besar dalam perang di Iran dan Nikaragua yang dikenal sebagai Peristiwa Kontra Iran. Dua anggota penasihat keamanan nasional, John Poindexter dan Kolonel Oliver North, telah merencanakan untuk menjual senjata kepada pemerintahan Iran dan hasil keuntungannya diberikan kepada gerilyawan antikomunis Contras di Nikaragua. Kedua hal itu berlawanan dengan peraturan Kongres. Reagan mengakui ketidaktahuan atas rencana itu, namun mengaku bahwa ia telah mendukung penjualan senjata yang pertama ke Iran, atas dasar penjualan seperti itu akan menolong terjaminnya pembebasan orang-orang Amerika yang sedang disandera kelompok Islam sokongan Iran, Hezbollah di Lebanon. Tindakan cepat Reagan untuk menunjuk penyelidik independen dan kerja sama dengan pengacara, mencegah skandal Kontra-Iran dari ancaman impeachment. Presiden Reagan dinyatakan bersalah hanya dalam pengawasan lemahnya dari stafnya sendiri yang mengakibatkan ketidaktahuannya dalam penjualan senjata. Meski dianggap jujur sendiri oleh orang-orang Amerika, Presiden Reagan dalam masa jabatannya menjumpai beberapa skandal penyuapan, korupsi, yang menyangkut pembantu dan bawahan Reagan sehingga mengakibatkan lebih dari 130 pejabat dalam pemerintahan Reagan dihukum atau dipaksa meninggalkan kedudukan mereka untuk menghindari pengadilan. Skandal-skandal yang merusak nama baik Reagan membuat anggota Congress Patricia Schroeder menjulukinya "Presiden Teflon".

Akhir kepresidenan
Ronald Reagen meninggal di rumahnya di Bel Air, Los Angeles pada 5 Juni 2004 pada pukul 13:09 waktu setempat. Ia meninggal karena pneumonia, dengan didampingi oleh istrinya Nancy dan anak-anaknya Patti dan Ron. Ia juga meninggalkan anaknya Michael, dari pernikahan pertamanya dengan Wyman; sementara Maureen telah meninggal pada 2001. Reagan dimakamkan dengan upacara kenegaraan negara penuh pada 9 Juni, yang pertama sejak Lyndon Johnson. Dengan kehadiran 4.000 orang, kebaktian dilakukan di Katedral Nasional pada 11 Juni dengan pidato oleh George W. Bush, George H. W. Bush, Margaret Thatcher dan Brian Mulroney. Sejumlah pemimpin nasional di masa lalu dan saat itu menghadiri kebaktian, termasuk Mikhail Gorbachev. Ia dimakamkan pada malam itu saat terbenamnya matahari dalam upacara yang dihadiri oleh 600 orang, di Perpustakaan Kepresidenan Ronald Reagan di Simi Valley, dengan dihadiri 3 anaknya yang masih hidup.Nancy Reagan meletakkan bendera pada peti jenazah Reagan yang dihiasi. Reagan memegang rekor sebagai presiden paling tua dalam sejarah Amerika. Usia John Adams 90 tahun dan 247 hari, yang dilampaui Reagan pada 11 Oktober 2001.

Sumber: American History
http://pemudapancasilapariaman.blogspot.com/2012/04/biografi-ronald-reagan-presiden-as-ke.html

2 komentar: