1
1.
Jelaskan dan Uraikan
fakta - fakta yg menjadi dasar, latar belakang, dan penyebab pada proses tumbuh
berkembangnya dan runtuhnya dinasti-dinasti di China !
2.
Sebutkan dan Jelaskan variabel persamaan dan perbedaan
Dinasti Zhou dan dinasti Chin dalam kebijakan pengelolaan kerajaannya di
beberapa aspek !
3.
Mengapa di Cina dalam
perkembangan sejarahnya selalu terdapat pergantian dinasti yang di tandai
dengan pemberontakan yang terkait dengan siklus kekuasaan ?
4.
Jelaskan proses tumbuh kembang feodalisme di Cina dalam
perjalanan sejarahnya !
5. A. Mengapa suku bangsa
asing ( Mongol dan Manchu ) yang menjajah China justru menggunakan budaya dan
sistem pemerintahan Cina dalam mengelola kekuasaannya ?
B. Dinasti Yuan ( Mongol ) dan
Ching ( Manchu ) melakukan cara - cara yang berbeda dalam menghadapi suku
bangsa Han ( China )!
Jelaskan Cara - cara yg berbeda tersebut !
Jelaskan Cara - cara yg berbeda tersebut !
6.
Sebutkan dan Jelaskan beberapa aspek ide yang telah menjadi
fakta historis ( Konseptual ) dari masa Cina Kuno yang telah berkembang pada
Masa kini ( Kotemporer )
7. Sebutkan dan Jelaskan
tentang gerakan Wo Han Kang Yu Wei pada masa dinasti Cing, mengapa gerakan
tersebut tidak berhasil mencapai tujuannya !
JAWABAN
7. Gerakan Wo Han Kang
Yowei merupakan gerakan reformasi di bidang pembaharuan politik. Gerakan ini
mencoba membuka hubungan politik dengan bangsa Barat agar dinasti Qing dapat
keluar dari keterpurukan yang sedang dialami. Kang Yowei memcoba untuk mengubah
sistem pemerintahan politik ari monarki absolut menjadi monarki konstitusional.
Kang Yowei mencontohkan perubahan yang dilakukan oleh Jepang sejak restorasi
Meiji. Segera dalam tahun 1895 terjadi demonstrasi politik ketika ujian Negara
diselenggarakan di Peking. Tidak kurang dari1300 calon mananda tangani sebuah
petisi untuk istana, supaya syarat perdamaian tidak diterima dan pembaharuan
yang mendalam dikerjakan.[1]Gerakan ini lebih
bersifat reformasi, tidak seperti Sun Yat Sen yang bersifat evolusi. Cengkraman
bangsa Barat yang sangat erat pada berbagai bidang , terutama terutama
perekonoian, seperti penguasaan atas industry, ,jalan kereta api, dan lain
sebagainya, mengakibatkan penderitaan rakyat, sehingga hal ini membuka wawasan
kaisar akan perlunya reformasi sesegera mungkin.[2]Kang Yowei mulai melakukan perubahannya dengan mencari dukungan kaisar Guangxu. Kaisar Guangxu menerima perubahan yang
ditawarkan oleh Kang Yowei,setelah itu beberapa tokoh pembaharuan dilantik
sebagai pegawai kanan di dinasti Qing. Dalam musim panas tahun 1989, Negara
Cina dibanjiridengan peraturan pembaharuan yang merubah hamper apa saja : tata
Negara, pendidikan (bahkan sistem ujian Negara), dan tentara semuanya dilakukan
modernisasi.[3] Pembaharuan yang
dilakukan oleh golongan Kang Yowei mendapat pertentangan dari kalangan
konservatif yang didukung oleh Ibu Suri Cixi. Kaisar Guangxu yang memiliki nama
asli Aishingiono Zaitian itu adalah keponakan Cixi.[4] Kaisar Guangxu sangat
takut kepada Ibu Suri Cixi. Karena Ibu Suri Cixi tidak menyukai pembaharuan
yang dilakukan Kang Yowei maka Ibu Suri Cixi mengambil alih kendali
pemerintahan dengan cara mengisolasi kaisar Guangxu ke Istana Musim Panas. Dan
memerintahkan agar pembaharu politik
dibunuh. Oleh karena itu Kang Yowei melarikan diri ke Jepang. Dan Gerakan
pembaharuan yang dipelopori oleh dirinya hanya bertahan 103 hari di Cina.
2. Persamaan antara
dinasti Zhou dengan Dinasti Chin ialah kedua dinasti tersebut memiliki kepala
negaranya ialah kaisar dan kepala pemerintahan dipegang oleh Perdana menteri.
Kekuasaan kedua dinasti ini didominasi oleh keturunan suku Han.Kedua dinasti
memiliki siklus pergantian dinasti yang sama berdasarkan garis keturunan raja.
Sedangkan perbedaan variable dari kedua dinasti ini ialahDinasti Zhou
menjadikan konfusianis menjadi ideologi negara sedangkan dinasti Chin menjadikan Fajia sebagai ideology negara. Dan
perbedaan yang ketiga, dinasti Zhou menerapkan sistem feodalisme sedangkan
dinsti Chin tidak menerapkan sistem feodalisme.
5. A. Karena bangsa Mongol
dan Manchu mengetahui bahwa orang Cina memiliki kemampuan yang lebih baik
dibandingkan dengan bangsa Mongol dan Manchu dalam hal ketata negaraan. Selain
itu kebudayaan China digunakan untuk melanggengkan kekuasaan bangsa tersebut
agar tidak timbul banyak pemberontakan akibat perbedaan kebudayaan yang ada
diantara bangsa penguasa dan rakyat. Hal ini membuat umur dari dinasti asing
yang berkuasa akan semakin panjang. Namun dinasti-dinasti asing seperti Mongol
dan Manchu tetap membatasi gerak bangsa Cina agar meminimalisisr pemberontakan.
Dengan cara tetap menempatkan orang-orang Manchu atau Mongol di wilayah
pemerintahan yang penting .
B. Mongol membedakan
antara bangsa Mongol dan suku bangsa Han Cina dalam bidang tertentu. Dalam
bidang militer bangsa Mongol tetap mnguasai sepenuhnya sedangkan orang Cina
hanya sebagai prajurit saja. Sistem kemiliteran yang digunakan oleh Dinasti
Mongol juga diambil penuh oleh bangsa Mongol. Namun dalam hal ketatanegaraan
dinasti Mongol tetap mempercayakan kepada suku bangsa Han Cina. Lain dengan
Dinasti Manchu dalam menghadapi suku bangsa Han China. Manchu menggunkan cara
halus dengan cara menggunakan budaya Cina secara kuat. Mereka menerima
kebudayaan Cina digunakan oleh kaisar sebagai akar kebudayaannya sendiri. Jadi
bangsa Manhu lah yang beradaptasi dengan kebudayaan Cina bukan sebaliknya.
- Feodalisme merupakan sistem yang dianut pada masa pada masa dinasti Zhou, dimana dinasti Zhou membagi-bagi wilayahnya menjadi banyak Negara bagian kecil, para penguasa dari Negara-negara bagian kecil itu memiliki kekerabatan atau hubungan darah dengan para penguasa dinasti Zhou.[5] Namun, sistem feodal ini mengalami perubahan pada masa dinasti Qin yang menerapkan sistem pemerintahan terpusat, sebagai upaya untuk megantisipasi serta menanggulangi terjadinya peristiwa yang sama dengan dinasti Zhou yang mengalami kehancuran dan kekacauan akibat sistem desentralisasi yang dianutnya. Dalam perkembangannya sistem feodalisme tersebut kembali diterapkan dengan pengangkatan para penguasa-penguasa daerah, yang pengangkatannya dengan pemberian gelar bangsawan serta diberikan sebuah daerah untuk dikelola. Misalnya saja para gubernur-gubernur pada masa dinasti Han, yang meskipun kekuasaan tertinggi dimiliki oleh Negara tetapi hak dan kewajiban atas pengelolaan daerah/tanah tersebut.
keren keren infonya kak
BalasHapusElever Agency