Rabu, 23 Januari 2013

Komunikasi Lewat Jalan Raya Pos

Tugas Review Artikel " Alwi Sahab"

      Ketika mendatangi kantor pos dan giro di Jalan Pos, Pasar Baru, Jakarta Pusat, menjelang Idul Fitri sudah bertahun-tahun sebelumnya. Tidak menenmukan ratusan pedagang kaki lima yang menjual kartu leberan di depan kantor pos. begitu pusatnya kemajuan teknologi telekomunikasi, sulit membeyangkan bagaimana primitif dan lambannya jasa pos dulu. para era VOC (1602-1799), hubungan surat dari negeri Belanda ke Batavia memerlukan waktu sembilan bulan, bahkan lebih setahun. Dari Batavia ke Maluku, perlu waktu empat bulan. Maklum, karena kala itu angkutan pos dan barang masih mengandalkan kapal dagang ( kapal layar ) VOC.

      Sampai awal abad ke-20, adanya yang disebut Hari Pos. Pada masa VOC, Gubernur Jenderal Gustaaf Willem van Imhoff mendirikan kantor pos pertama di Hindia Belanda pada 1748. Kantor pos pertama tersebut berlokasi di tempat yang kemudian menjadi galangan kapal VOC di depan Museum Bahari, Pasar Ikan, Jakarta Utara. Lalu lintas pos semakin lancar berkat jasa Gubernur Jenderal Willem Daendels yang membangun jalan raya pos ( de Grate Postweg ) dari Anyer sampai Panurukan sepanjang 1.000 km pada tahun 1808.

      Saking sulitnya hubungan telekomunikasi kala itu, surat kabar Bataviase Nouvells, koran pertama Batavia yang terbit pada 20 Juni 1746 baru menerima surat pencabutan izin terbit dari kantor pusat VOC di Nederland satu tahun kemudian. Jaringan telegraf pertama antara Batavia-Buitenzorg (Bogor) dibangun pada tahun 1856. Kemudian, menyusul antara Batavia-Surabaya melalui Cirebon dan Semarang pada 25 Juli 1958. Penggunaan jaringan telepon baru dimulai di Hindia Belanda pada 1882 sampai akhir 1950-an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar