BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Argentina merupakan salah satu
negara yang penduduk Muslimnya sangat banyak. Bahkan, terbesar dibanding
Negara-negara lain di kawasan Amerika Latin. Amerika Latin merupakan wilayah
misionaris Nasrani sejak kawasan itu ditaklukan Eropa pada awal abad ke-16.
Dan, di tengah perang dingin ideologi antara Barat dan Islam saat ini, justru
ajaran Islam bisa tumbuh subur dan berkembang pesat di sana.
Meski populasi Muslim di Negara
yang memiliki nama resmi Argentine Nation itu menempati peringkat keempat,
nuasa dakwah dan religiositas pemeluk Islam di sana begitu tinggi. Ini bisa
dibuktikan dengan berdirinya sejumlah masjid di Argentina. Di Buenos Aires, ibu
kota Argentina, telah berdiri sebuah masjid besar pada tahun 1989. Masjid itu
kini menjadi pusat kegiatan ibadah dan dakwah umat Islam di sana. Di beberapa
kota di Argentina, kini juga berdiri masjid-masjid kokoh dan megah, jumlahnya
sudah mencapai puluhan.Para kaum pendatang dari Timur Tengah, seperi Suriah dan
Lebanon telah memperkenalkan Islam, mereka tinggal di pemukiman penduduk dan
hidup damai dan rukun disana.
1.2.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan saya adalah sebagai berikut:
1. untuk
mengetahui pertumbuhan Islam di Argentina, dimana kita tidak mengira penduduk
Islamnya terbanyak.
2. Untuk
mengetahui awal perjalanan Islam pertama kalinya di Argentina, dengan berdakwah
dan melakukan syiar Islam.
3. Untuk
mengetahui perkembangan Islam dari tahun ke tahun hingga kini.
4. Untuk
mengetahui situasi dalam beraktivitas seperi apa di Argentina.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Menengok Geliat Islam di Negeri Tango ( Argentina )
REPUBLIKA.CO.ID, Nama
Argentina selalu identik dengan sepak bola. Sejumlah nama pemain sepak bola.
Sejumlah nama pemain bola dunia terlahir di negeri ini. Misalnya, Diego Armando
Maradona, Gabriel Omar Batistuta, Mario Kempes, Lionel Messi, Carlos Tevez,
Maxi Rodrigues, dan Gabriel Heinze. Maradona adalah salah satu pemain terbaik
dunia abad ke-20, bersama Edson Arantes do Nascimento, asal Brazil, yang akrab
dipanggil Pele.
Nama Mardona sangat popular di
negeri tersebut ketimbang nama presiden Argentina. Ia bahkan disamakan dengan
‘Sang Juru Selamat’ bagi Argentina, berkat ‘gol tangan tuhan’ yang ia ciptakan
di semifinal Piala Dunia 1986 ke gawang Inggris. Dan, berkat gol itu pula,
Argentina maju ke final Piala Dunia 1986, hingga akhirnya menjadi kampiun Piala
Dunia 1986. Beberapa masyarakat Argentina menganggap Maradona sebagai ‘tuhan’.
Namun, di sisi lain,
tak banayk orang yang tahu predikat unik yang juga disandang Negara yang
memiliki luas wilayah 2.780.400 meter persegi itu. Di tengah gempita
penduduknya yang gemar sepak bola itu, ada komunitas Muslim yang hidup di tengah-tengah
mayoritas umat Nasrani.
Ya, Argentina merupakansalah satu
negara yang penduduk Muslimnya sangat banyak. Bahkan, terbesar dibanding
Negara-negara lain di kawasan Amerika Latin.
Lalu, seberapa banyak umat Islam di
Negara ini? Pertanyaan itu tentu tak layak untuk disandingkan dan dibandingkan
dengan Negara Timur Tengah atau Asia, yang merupakan Negara pemeluk Islam
terbesar di dunia. Sebab, Amerika Latin merupakan misionaris Nasrani sejak
kawasan itu ditaklukan Eropa pada awal abad ke-16. Dan di tengah perang dingin
ideologi antara Barat dan Islam saat ini, justru ajaran Islam tumbuh subur dan
berkembang pesat di sana.
Meski populasi Muslim di negara yang
memiliki nama resmi Argentine Nation itu menempati peringkat keempat, nuasa
dakwah dan religiositas pemeluk Islam di sana begitu tinggi. Ini bisa
dibuktikan dengan berdirinya sejumlah masjid di Argentina.
Di Buenos Aires, ibu kota Argentina,
telah berdiri sebuah masjid besar pada tahun 1989. Masjid itu kini menjadi
pusat kegiatan ibadah dan dakwah umat Islam di sana. Di beberapa kota di
Argentina, kini juga berdiri masjid-masjid kokoh dan megah, jumlahnya sudah
mencapai puluhan.
Syiar Islam semakin marak di
Argentina setelah sebuah pusat kajian Islam yang diberi nama The King Fahd
Islamic Cultural Center, dibangun pada tahun 1996. Bangunan pusat kajian Islam
ini terletak di permukiman kelas menengah di wilayah Palermo, Buenos Aires.
Proyek yang merupakan kerja sama pemerintahan Argentina dan Arab Saudi ini
dibangun di atas lahan seluas 34 ribu meter persegi. Pusat kajian ini
dilengkapi dengan bangunan masjid, perpustakaan, dua buah sekolah, taman, dan
lahan parkir.
Di tempat ini, biasanya
umat Islam berkumpul dan mengkaji seputar keilmuan dan budaya Islam. Terlebih
pada bulan Ramadhan, senandung budaya dan nilai-nilai Islam begitu marak
dikumandangkan.
Mengenai jumlah umat Islam di
Argentina, memang sulit ditemukan angka yang pasti. Beberapa sumber data
menyebutkan angka yang berbeda. Menurut catatan The CIA World’s Fact Book, pada
tahun 2004, dari total penduduk Argentina yang mencapai 39.144.753 jiwa, hanya
dua persen yang memeluk Islam, yaitu sekitar 782.895 jiwa, selebihnya adalah
pemeluk Katolik Roma, Protestan, dan Yahudi. Sedangkan Katolik Roma, merupakan
agama mayoritas di Negara yang terkenal dengan tarian tangonya itu.
Kendati demikian, menurut laporan salah
satu harian di Argentina, Clerein, warga Argentina yang baru masuk Islam
sekarang ini bertambah menjadi 900 ribu orang. Dan, jika kaum imigran Muslim
yang ada di sana dijumlahkan secara keseluruhan, bisa mencapai lebih dari tiga
juta orang. Sehingga, etimasi populasi Muslim di Argentina meningkat dari yang
semula 700 ribu kini menjadi lebih dari tiga juta jiwa.
Peningkatan populasi Muslim di
Argentina diakui Pusat Kajian Islam di Argentina, Centro de Estudios Islamicos,
lembaga yang fokus pada dakwah dan kajian budaya Islam di Argentina. Lembaga
ini menyebutkan pada abad ini agama Islam berkembang pesat di Argentina,
indikasinya adalah dengan semakin banyaknya pemeluk agama Islam.
Masyarakat Argentina banyak yang
mulai tertarik dengan Islam. Tudingan yang gencar dilakukan Amerka Serikat dan
negara-negara Barat lainya pada umat Islam, sejak tragedi 11 September 2001,
sebagai pelaku terorisme global, memang sempat membuat umat Islam di Argentina
dicurigai.
Namun, begitu setelah dilakukan
dialog dua arah, ketegangan dan rasa curiga hilang dengan sendirinya dan
berbagai tundingan negatif yang dilayangkan kepada umat Islam, tidak begitu
digubris masyarakat Argentina. Sementara umat Islam di Argentina, telah
menunjukkan jiwa kenegarawan dan nasionalisme yang tinggi. Hal inilah yang
menjadikan gairah dakwah Islam semakin meningkat disana.
Seperti umumnya umat Islam di dunia, kaum Muslim di
Argentina juga melakukan keseharian berdasarkan profesi masing-masing. Mereka
bekerja dari pagi hingga sore hari. Bagi kaum metropolis, mereka menjalankan
ibadah dengan tidak meninggalkan kewajiban mereka sebagai kaum profesional.
Sementara bagi mereka yang tinggal di pedesaan, mereka hidup
rukun dan berdampingan. Saat senja tiba, mereka berkumpul kembali di rumah.
Umumnya, karena letak masjid berjauhan dengan lokasi rumah, mereka melakukan
shalat Magrib bersama keluarga di rumah masing-masing.
Kaum Pendatang
Peran kaum pendatang dari Timur Tengah, seperti Suriah dan
Lebanon, menjadikan dakwah Islam di Argentina terlihat kian ramai. Para
pendatang itulah yang justru banyak memperkenalkan Islam kepada penduduk
Argentina. Mereka berimigrasi ke wilayah Argentina pada awal abad ke-20, dan
membentuk pemukiman di tengah-tengah penduduk asli. Mereka hidup rukun dan
damai tanpa ada rasa curiga dan permusuhan.
Namun, jauh
sebelum kedatangan kaum imigran Suriah dan Lebanon ini, komunitas Muslim sudah
terbentuk di tanah Aregentina. Kedatangan para imigran Muslim pertama ini
bersamaan dengan kedatangan para penjelajah berkebangsaan Spanyol dan Protugis
di wilayah Argentina. Jumlah imigran Muslim ini terus bertambah setelah Argentina
menjadi wilayah koloni Spanyol.
Diantara
imigran Arab yang terkenal adalah keluarga Menem, yang b erasal dari Suriah dan
pemeluk Islam. Mantan presiden Argentina, Carlos Menem, merupakan salah satu
keturunan keluarga imigran Suriah ini. Meski leluhurnya adalah pemeluk Islam,
ia sendiri merupakan penganut Katolik Roma. Karena faktor agama inilah, Carlos
Menem diizinkan untuk ikut mencalonkan diri sebagai presiden Argentina. Dalam
aturan konstitusi yang berlaku, presiden Argentina haruslah seorang pemeluk
Katolik Roma. Namun, aturan ini dihapuskan dalam teformasi konstitusi tahun
1994.
Diperkirakan, saat ini terdapat sekitar 3,5 juta
penduduk Argentina keturunan Arab. Para keturunan Arab Argentina ini tidak
hanya memeluk agama Islam, tetapi juga pemeluk Kristen dan Yahudi. Bahkan, bisa
dikatakan sebagian besar keturunan imigran Arab ini adalah orang Kristen serta
Yahudi, dan mungkin hanya kurang dari seperempat keturunan imigran Arab yang
benar-benar Muslim.
BAB III
KESIMPULAN
3.1.
Kesimpulan
Argentina yang terkenal
dengan sepak bolanya, ternyata salah satu negara yang penduduknya Muslim yang
terbanyak. Padahal disana minoritasnya
beragama Katolik Roma, namun mereka mempunyai semangat nasionalisme yang
tinggi sehingga dalam menyebarkan dakwah Islam semakin meningkat. Yang telah memperkenalkan Islam
adalah dari kaum pendatang yakni Timur Tengah seperti Suriah dan Lebanon. Namun, jauh sebelum kedatangan kaum
imigran Suriah dan Lebanon ini, komunitas Muslim sudah terbentuk di tanah
Aregentina. Kedatangan para imigran Muslim pertama ini bersamaan dengan
kedatangan para penjelajah berkebangsaan Spanyol dan Protugis di wilayah
Argentina.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumber referensi
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/12/07/22/m7ju6n-menengok-geliat-islam-di-negeri-tango-bag-3habis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar