Sabtu, 12 Januari 2013

Menengok Geliat Islam di Negeri Tango ( Argentina )



BAB  I
PENDAHULUAN


1.1.            Latar Belakang
               Argentina merupakan salah satu negara yang penduduk Muslimnya sangat banyak. Bahkan, terbesar dibanding Negara-negara lain di kawasan Amerika Latin. Amerika Latin merupakan wilayah misionaris Nasrani sejak kawasan itu ditaklukan Eropa pada awal abad ke-16. Dan, di tengah perang dingin ideologi antara Barat dan Islam saat ini, justru ajaran Islam bisa tumbuh subur dan berkembang pesat di sana.
               Meski populasi Muslim di Negara yang memiliki nama resmi Argentine Nation itu menempati peringkat keempat, nuasa dakwah dan religiositas pemeluk Islam di sana begitu tinggi. Ini bisa dibuktikan dengan berdirinya sejumlah masjid di Argentina. Di Buenos Aires, ibu kota Argentina, telah berdiri sebuah masjid besar pada tahun 1989. Masjid itu kini menjadi pusat kegiatan ibadah dan dakwah umat Islam di sana. Di beberapa kota di Argentina, kini juga berdiri masjid-masjid kokoh dan megah, jumlahnya sudah mencapai puluhan.Para kaum pendatang dari Timur Tengah, seperi Suriah dan Lebanon telah memperkenalkan Islam, mereka tinggal di pemukiman penduduk dan hidup damai dan rukun disana.

1.2.         Tujuan Penulisan

      Adapun tujuan penulisan saya adalah sebagai berikut:
1.      untuk mengetahui pertumbuhan Islam di Argentina, dimana kita tidak mengira penduduk Islamnya terbanyak.
2.      Untuk mengetahui awal perjalanan Islam pertama kalinya di Argentina, dengan berdakwah dan melakukan syiar Islam.
3.      Untuk mengetahui perkembangan Islam dari tahun ke tahun hingga kini.
4.      Untuk mengetahui situasi dalam beraktivitas seperi apa di Argentina.





BAB  II
PEMBAHASAN


2.1.Menengok Geliat Islam di Negeri Tango ( Argentina )


REPUBLIKA.CO.ID, Nama Argentina selalu identik dengan sepak bola. Sejumlah nama pemain sepak bola. Sejumlah nama pemain bola dunia terlahir di negeri ini. Misalnya, Diego Armando Maradona, Gabriel Omar Batistuta, Mario Kempes, Lionel Messi, Carlos Tevez, Maxi Rodrigues, dan Gabriel Heinze. Maradona adalah salah satu pemain terbaik dunia abad ke-20, bersama Edson Arantes do Nascimento, asal Brazil, yang akrab dipanggil Pele.
            Nama Mardona sangat popular di negeri tersebut ketimbang nama presiden Argentina. Ia bahkan disamakan dengan ‘Sang Juru Selamat’ bagi Argentina, berkat ‘gol tangan tuhan’ yang ia ciptakan di semifinal Piala Dunia 1986 ke gawang Inggris. Dan, berkat gol itu pula, Argentina maju ke final Piala Dunia 1986, hingga akhirnya menjadi kampiun Piala Dunia 1986. Beberapa masyarakat Argentina menganggap Maradona sebagai ‘tuhan’.
Namun, di sisi lain, tak banayk orang yang tahu predikat unik yang juga disandang Negara yang memiliki luas wilayah 2.780.400 meter persegi itu. Di tengah gempita penduduknya yang gemar sepak bola itu, ada komunitas Muslim yang hidup di tengah-tengah mayoritas umat Nasrani.
           Ya, Argentina merupakansalah satu negara yang penduduk Muslimnya sangat banyak. Bahkan, terbesar dibanding Negara-negara lain di kawasan Amerika Latin.
           Lalu, seberapa banyak umat Islam di Negara ini? Pertanyaan itu tentu tak layak untuk disandingkan dan dibandingkan dengan Negara Timur Tengah atau Asia, yang merupakan Negara pemeluk Islam terbesar di dunia. Sebab, Amerika Latin merupakan misionaris Nasrani sejak kawasan itu ditaklukan Eropa pada awal abad ke-16. Dan di tengah perang dingin ideologi antara Barat dan Islam saat ini, justru ajaran Islam tumbuh subur dan berkembang pesat di sana.
          Meski populasi Muslim di negara yang memiliki nama resmi Argentine Nation itu menempati peringkat keempat, nuasa dakwah dan religiositas pemeluk Islam di sana begitu tinggi. Ini bisa dibuktikan dengan berdirinya sejumlah masjid di Argentina.
           Di Buenos Aires, ibu kota Argentina, telah berdiri sebuah masjid besar pada tahun 1989. Masjid itu kini menjadi pusat kegiatan ibadah dan dakwah umat Islam di sana. Di beberapa kota di Argentina, kini juga berdiri masjid-masjid kokoh dan megah, jumlahnya sudah mencapai puluhan.
          Syiar Islam semakin marak di Argentina setelah sebuah pusat kajian Islam yang diberi nama The King Fahd Islamic Cultural Center, dibangun pada tahun 1996. Bangunan pusat kajian Islam ini terletak di permukiman kelas menengah di wilayah Palermo, Buenos Aires. Proyek yang merupakan kerja sama pemerintahan Argentina dan Arab Saudi ini dibangun di atas lahan seluas 34 ribu meter persegi. Pusat kajian ini dilengkapi dengan bangunan masjid, perpustakaan, dua buah sekolah, taman, dan lahan parkir.
Di tempat ini, biasanya umat Islam berkumpul dan mengkaji seputar keilmuan dan budaya Islam. Terlebih pada bulan Ramadhan, senandung budaya dan nilai-nilai Islam begitu marak dikumandangkan.
          Mengenai jumlah umat Islam di Argentina, memang sulit ditemukan angka yang pasti. Beberapa sumber data menyebutkan angka yang berbeda. Menurut catatan The CIA World’s Fact Book, pada tahun 2004, dari total penduduk Argentina yang mencapai 39.144.753 jiwa, hanya dua persen yang memeluk Islam, yaitu sekitar 782.895 jiwa, selebihnya adalah pemeluk Katolik Roma, Protestan, dan Yahudi. Sedangkan Katolik Roma, merupakan agama mayoritas di Negara yang terkenal dengan tarian tangonya itu.
        Kendati demikian, menurut laporan salah satu harian di Argentina, Clerein, warga Argentina yang baru masuk Islam sekarang ini bertambah menjadi 900 ribu orang. Dan, jika kaum imigran Muslim yang ada di sana dijumlahkan secara keseluruhan, bisa mencapai lebih dari tiga juta orang. Sehingga, etimasi populasi Muslim di Argentina meningkat dari yang semula 700 ribu kini menjadi lebih dari tiga juta jiwa.
         Peningkatan populasi Muslim di Argentina diakui Pusat Kajian Islam di Argentina, Centro de Estudios Islamicos, lembaga yang fokus pada dakwah dan kajian budaya Islam di Argentina. Lembaga ini menyebutkan pada abad ini agama Islam berkembang pesat di Argentina, indikasinya adalah dengan semakin banyaknya pemeluk agama Islam.
          Masyarakat Argentina banyak yang mulai tertarik dengan Islam. Tudingan yang gencar dilakukan Amerka Serikat dan negara-negara Barat lainya pada umat Islam, sejak tragedi 11 September 2001, sebagai pelaku terorisme global, memang sempat membuat umat Islam di Argentina dicurigai.
          Namun, begitu setelah dilakukan dialog dua arah, ketegangan dan rasa curiga hilang dengan sendirinya dan berbagai tundingan negatif yang dilayangkan kepada umat Islam, tidak begitu digubris masyarakat Argentina. Sementara umat Islam di Argentina, telah menunjukkan jiwa kenegarawan dan nasionalisme yang tinggi. Hal inilah yang menjadikan gairah dakwah Islam semakin meningkat disana.
Seperti umumnya umat Islam di dunia, kaum Muslim di Argentina juga melakukan keseharian berdasarkan profesi masing-masing. Mereka bekerja dari pagi hingga sore hari. Bagi kaum metropolis, mereka menjalankan ibadah dengan tidak meninggalkan kewajiban mereka sebagai kaum profesional.
Sementara bagi mereka yang tinggal di pedesaan, mereka hidup rukun dan berdampingan. Saat senja tiba, mereka berkumpul kembali di rumah. Umumnya, karena letak masjid berjauhan dengan lokasi rumah, mereka melakukan shalat Magrib bersama keluarga di rumah masing-masing.
Kaum Pendatang
Peran kaum pendatang dari Timur Tengah, seperti Suriah dan Lebanon, menjadikan dakwah Islam di Argentina terlihat kian ramai. Para pendatang itulah yang justru banyak memperkenalkan Islam kepada penduduk Argentina. Mereka berimigrasi ke wilayah Argentina pada awal abad ke-20, dan membentuk pemukiman di tengah-tengah penduduk asli. Mereka hidup rukun dan damai tanpa ada rasa curiga dan permusuhan.
         Namun, jauh sebelum kedatangan kaum imigran Suriah dan Lebanon ini, komunitas Muslim sudah terbentuk di tanah Aregentina. Kedatangan para imigran Muslim pertama ini bersamaan dengan kedatangan para penjelajah berkebangsaan Spanyol dan Protugis di wilayah Argentina. Jumlah imigran Muslim ini terus bertambah setelah Argentina menjadi wilayah koloni Spanyol.
          Diantara imigran Arab yang terkenal adalah keluarga Menem, yang b erasal dari Suriah dan pemeluk Islam. Mantan presiden Argentina, Carlos Menem, merupakan salah satu keturunan keluarga imigran Suriah ini. Meski leluhurnya adalah pemeluk Islam, ia sendiri merupakan penganut Katolik Roma. Karena faktor agama inilah, Carlos Menem diizinkan untuk ikut mencalonkan diri sebagai presiden Argentina. Dalam aturan konstitusi yang berlaku, presiden Argentina haruslah seorang pemeluk Katolik Roma. Namun, aturan ini dihapuskan dalam teformasi konstitusi tahun 1994.
           Diperkirakan, saat ini terdapat sekitar 3,5 juta penduduk Argentina keturunan Arab. Para keturunan Arab Argentina ini tidak hanya memeluk agama Islam, tetapi juga pemeluk Kristen dan Yahudi. Bahkan, bisa dikatakan sebagian besar keturunan imigran Arab ini adalah orang Kristen serta Yahudi, dan mungkin hanya kurang dari seperempat keturunan imigran Arab yang benar-benar Muslim.










BAB  III
KESIMPULAN


3.1.      Kesimpulan
Argentina yang terkenal dengan sepak bolanya, ternyata salah satu negara yang penduduknya Muslim yang terbanyak. Padahal disana minoritasnya  beragama Katolik Roma, namun mereka mempunyai semangat nasionalisme yang tinggi sehingga dalam menyebarkan dakwah Islam semakin  meningkat. Yang telah memperkenalkan Islam adalah dari kaum pendatang yakni Timur Tengah seperti Suriah dan Lebanon. Namun, jauh sebelum kedatangan kaum imigran Suriah dan Lebanon ini, komunitas Muslim sudah terbentuk di tanah Aregentina. Kedatangan para imigran Muslim pertama ini bersamaan dengan kedatangan para penjelajah berkebangsaan Spanyol dan Protugis di wilayah Argentina.
















DAFTAR PUSTAKA


Sumber referensi
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/12/07/22/m7ju6n-menengok-geliat-islam-di-negeri-tango-bag-3habis



Tidak ada komentar:

Posting Komentar